Tiga Medali Emas Diperebutkan di Gulat PON, Hari Ini
Logo PON XX Papua
Foto: PON Papua
REPUBLIKA.CO.ID, Senin, MERAUKE -- Tiga medali emas dari gaya bebas putra, yakni kelas 57kg, 65kg dan 74kg, akan diperebutkan pada hari keempat cabang olahraga gulat PON XX Papua di GOR Head Sai, Merauke, Senin (11/10) siang hingga malam. Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman berencana menyaksikan pertarungan memperebutkan emas di gulat.
Laga di kelas 57kg diikuti oleh Puji Prastyo (Jatim), Zainal Abidin (Kaltim), M.Seman (Kalsel), Debi Haryanto (Bengkulu), Tegar Arya Wibisono (Jateng), dan andalan tuan rumah Abraham Pasik.
Di kelas 65kg, ada Ardiansyah (Kaltim), Arbainsyah (Kalsel), Rizki Akbar (Jambi), Heru Fernandez (Sumbar) serta Aji Hakiki (Banten), dan Suherman (Papua).
Enam peserta juga bersaing di kelas 74kg, yakni Rachmat Adi W (Jatim), Hamka (Kaltim), Heri Fadli (Papua), Rendy Aditya (Kalsel), serta Gilang Ilhaza (Sumbar), dan Amrin Dulman (Banten).
Sampai sejauh ini pelaksanaan pertandingan cabor gulat berlangsung dengan sukses tanpa ada kendala dan hambatan yang berarti. Dari total 18 medali yang disediakan, sudah terdistribusi enam medali emas dari kelompok putri. Ini sekaligus PON pertama yang mempertandingkan 18 kelas dari tiga kategori sesuai aturan Persatuan Gulat Dunia (UWW).
Persaingan di tiga kelas yang dipertandingkan Senin ini akan berlangsung ketat dan keras karena hampir semua peserta punya kemampuan. Di kelas 57kg, andalan tuan rumah Abraham Pasik akan langsung berhadapan dengan pegulat Bengkulu Debi Haryanto. Lalu, Puji Prastiyo diperkirakan akan mendapat perlawanan sengit dari M.Seman. Pegulat unggulan yang mengisi kelas ini adalah Zainal Abidin. Abraham Pasik juga tidak bisa dianggap remeh kemampuannya dan siap membuat kejutan terhadap lawan-lawannya.
Di kelas 65kg, juara bertahan asal Banten Aji Hakiki akan menghadapi tantangan yang sangat berat untuk mempertahan medali emas yang diraihnya di PON 2016 Jawa Barat. Aji mendapat lawan yang rata-rata juga peraih medali emas di kelas mereka sebelumnya. Sebut saja Ardiansyah, peraih dua kali medali emas PON.
Keberadaan Arbainsyah juga tidak bisa dipandang enteng, mengingat ia peraih medali emas PON Riau 2012. Heru Fernandes juga punya peluang untuk meraih medali emas. Kehadiran M Rizky Akbar dari Jambi juga diperkirakan akan cukup merepotkan pegulat di kelas 65 kg yang rata-rata jauh lebih senior dibandingkan dirinya. Pegulat tuan rumah yakni Suherman juga siap untuk menjadi kuda hitam yang layak diperhitungkan di kelas ini.
Di kelas 74kg, akan menyajikan pertarungan antara para pegulat kawakan. Hamka, Rendy Aditya, dan Rahmat Hadi W adalah para pegulat senior yang sudah sangat matang di berbagai ajang nasional, regional, maupun internasional. Mereka siap menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Pegulat tuan rumah Heri Fadli yang juga pegulat senior tentunya berambisi pula untuk menghentikan dominasi pegulat-pegulat Kaltim, Kalsel dan Jatim. Amrin Dulman, dari Banten, juga punya peluang untuk membuat kejutan.
Baca juga : Kembali ke Daerah Asal, Kontingen PON Papua Wajib Karantina
Komentar