REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus bertemu biarawati Kolombia yang sempat diculik di Mali. Biarawati itu diculik milisi bersenjata empat tahun yang lalu.
Dalam pernyataannya Ahad (10/10), Vatikan mengatakan Paus bertemu Suster Gloria Cecilia Narvaez di Basilika Kepausan Santo Petrus di Vatikan, tepat sebelum menggelar Misa untuk membuka proses konsultatif dua tahun di seluruh dunia.
Pada Sabtu (9/10) kemarin kantor kepresidenan Mali mengumumkan Suster Gloria berhasil bebas. Tapi mereka tidak menyebutkan detail dan waktu pembebasannya.
Penculikan menjadi sumber dana kelompok-kelompok ekstremis di wilayah Sahel, Afrika Barat. Mereka melancarkan pemberontakan terhadap tentara nasional, pasukan Prancis dan penjaga perdamaian PBB.
Paus Fransiskus meluncurkan proses konsultatif dua tahun di seluruh dunia. Hasil konsultatif ini dapat mengubah cara Gereja Katolik Roma dalam mengambil keputusan dan akan menjadi warisan Paus Fransiskus setelah masa kepausannya berakhir.
Pendukung inisiatif yang dinamakan For a Synodal Church: Communion, Participation and Mission menilai langkah ini akan menjadi peluang untuk mengubah dinamika kekuasaan gereja dan memberikan suara yang lebih besar pada umat, termasuk pada perempuan serta kelompok masyarakat terpinggirkan.
Sementara kaum konservatif menilai proses tiga tahap ini hanya buang waktu. Selain itu mungkin akan mengikis struktur hirarkis 1,3 miliar umat Katolik dan dampak jangka panjangnya mungkin melemahkan doktrin Katolik.