Senin 11 Oct 2021 14:27 WIB

Pemkot Solo Antisipasi Penyebaran Covid Saat Libur Panjang

Gibran memastikan bakal ada pembatasan kegiatan masyarakat saat libur Nataru nanti.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah dan suhu calon penerima vaksin COVID-19 saat vaksinasi di Terminal Tironadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021). Capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Solo telah melampaui angka 100 persen dari target 417.151 sasaran penerima vaksin dan sebanyak 421.567 warga telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dari berbagai program vaksinasi Pemerintah Kota Solo.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah dan suhu calon penerima vaksin COVID-19 saat vaksinasi di Terminal Tironadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021). Capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Solo telah melampaui angka 100 persen dari target 417.151 sasaran penerima vaksin dan sebanyak 421.567 warga telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dari berbagai program vaksinasi Pemerintah Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru 2022 (Nataru). Pemkot bakal melakukan penyekatan dan lebih mempersiapkan sarana prasarana penanganan Covid-19.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, dalam setiap rapat koordinasi rutin Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kota selalu membahas mengenai antisipasi gelombang ketiga Covid-19, termasuk saat libur Nataru.

Antisipasi yang dilakukan hampir sama seperti lonjakan kasus Covid-19 varian delta yang kemudian diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Kami siapkan oksigennya, siapkan tempat isolasi terpusat, siapkan obatnya, pokoknya dalam keadaan siap semua. Kemarin bocornya waktu varian delta kan semuanya enggak siap. Sekarang lebih siap," terang Gibran.

Gibran memastikan bakal ada pembatasan kegiatan masyarakat saat libur Nataru nanti. Menjelang libur Nataru dipastikan ada penyekatan di pintu masuk kota. Namun, Pemkot masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

"Ya lihat dulu. Ini kita trennya kan menurun terus, sudah hampir satu bulan angka kematiannya nol, penambahan kasusnya juga sedikit sekali. Kami lihat lah, kami tidak ingin membatasi kegiatan warga kok. Masak mau Natalan dan tahun baru dibatasi," jelasnya.

Dia mengakui, puncak kedatangan wisatawan ke Solo biasanya pada momen libur Nataru. Jika dilakukan pembatasan, maka akan berpengaruh terhadap sektor pariwisata dan ekonomi. Karenanya, Pemkot berupaya mencegah penyebaran Covid-19, namun sektor pariwisata dan ekonomi tetap diperhatikan.

"Sekali lagi nanti kami kuatkan di Peduli Lindungi sama testingnya saja. Kami enggak pengin mempersulit kegiatan warga," imbuhnya.

Persiapan lainnya, Pemkot bakal menggenjot pariwisata pada Oktober sampai pertengahan Desember. Sehingga, ketika libur Nataru jumlah wisatawan menurun, maka dampaknya tidak terlalu signifikan. Selain itu, diharapkan setelah libur Nataru tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19.

"Kami tetap jaga protokol kesehatannya kok. Kami lihat okupansi hotel juga mulai naik. Tapi tetep jaga protokol kesehatan. Itu saja," pungkasnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Solo, pada Sabtu hanya ada penambahan tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah kasus aktif sebanyak 48 orang dengan rincian, 39 orang isolasi mandiri dan 9 orang menjalani perawatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement