REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Thibaut Courtois melancarkan kritik pedas terhadap Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Ini setelah ia tampil membela Belgia pada partai perebutan tempat ketiga UEFA Nations League.
Duel tersebut berlangsung di Stadion Allianz, Turin, Ahad (10/10) malam WIB. The Red Devils kalah 1-2 dari tuan rumah Italia.
Ia merasa sudah terlalu banyak UEFA membuat kejuaraan. Jelas, bakal ada pemasukan lebih untuk penyelenggara. Salah satunya bayaran dari hak siar melimpah. Sebagai pemain, tentu saja mereka ingin tampil. "Namun lihatlah seberapa banyak kedua tim berubah," kata Courtois, dikutip dari ESPN.
Penjaga gawang Real Madrid ini merasa mereka terlalu banyak bermain dalam semusim. AKibatnya korban mulai berjatuhan. Satu per satu masuk ruang perawatan.
Teranyar, dua penggawa penting Belgia terkapar. Mereka adalah Romelu Lukaku dan Eden Hazard. Baik Lukaku maupun Hazard bermasalah dengan otot.
"Pada November tahun depan kami memiliki Piala Dunia. Pada Juni, setelah musim yang panjang, Anda harus bermain empat pertandingan di UEFA Nations League," ujar Courtois.
Ia menyinggung keputusan UEFA yang menentang Liga Super Eropa. Pada saat yang sama, menurut sang kiper, UEFA melakukan hal serupa, yakni membuat berbagai ajang tambahan.
Di level timnas, ada UEFA Nations League. Kemudian di level klub, ada Liga Konferensi. "Mereka marah dengan tim yang menginginkan liga super, tetapi mereka tidak peduli dengan para pemain. Mereka hanya memikirkan kantong mereka," tutur Courtois.
Pada akhirnya para pemain ymenjadi korban. Semakin banyak pertandingan, waktu istirahat semakin sedikit. Courtois menyatakan, ia dan rekan seprofesinya bukan robot.