Senin 11 Oct 2021 16:18 WIB

Utusan Pertama yang Temui Nabi Muhammad di Makkah

Utusan pertama temui Nabi Muhammad lantunkan syahadat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Utusan Pertama yang Temui Nabi Muhammad di Makkah. Foto: Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Utusan Pertama yang Temui Nabi Muhammad di Makkah. Foto: Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ketika Nabi Muhammad dan pengikutnya harus menghadapi berbagai intimidasi, datang utusan pertama dari luar Makkah untuk menemui Rasulullah. Mereka adalah orang nasrani Abisinia yang berjumlah lebih dari 30 orang.

Ulama Timur Tengah Dr. Said Ramadhan Al-Buthi mengatakan dalam The Great Episodes of Muhammad, mereka datang bersama Ja'far bin Abu Thalib yang pulang ke Makkah. Setelah duduk di hadapan Rasulullah, menyaksikan semua sifat Rasulullah dan mendengarkan ayat Alquran dibacakan, mereka langsung melatunkan syahadat.

Baca Juga

Mendengar kabar tersebut, Abu Jahal segera mendatangi mereka dan mengatakan "Kami belum pernah melihat rombongan manusia yang lebih bodoh dibandingkan kalian. Kalian diutus untuk menyelidiki orang ini tetapi malah meninggalkan agama kalian dan memercayai kata-katanya."

Mendengar itu, mereka menjawab "Kami tidak menilai kalian bodoh. Biarlah kami dengan pendirian kami dan kalian dengan pendirian kalian. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kebaikan."

Berkaitan dengan peristiwa ini, Allah berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 52-55:

اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِهٖ هُمْ بِهٖ يُؤْمِنُوْنَ

وَاِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖٓ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّنَآ اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهٖ مُسْلِمِيْنَ

اُولٰۤىِٕكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا وَيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ

"Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Alquran, mereka beriman (pula) kepadanya (Alquran). Dan apabila (Alquran) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Alquran) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim." Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Alquran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka. Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.” 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement