Senin 11 Oct 2021 16:36 WIB

Percepatan Vaksinasi di Garut Belum Signifikan

Percepatan vaksinasi memang belum terlihat hasilnya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa berusia 12-17 tahun melaksanakan vaksinasi di Al Mashduqi Boarding School, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut (ilustrasi)
Foto: Diskominfo Garut
Siswa berusia 12-17 tahun melaksanakan vaksinasi di Al Mashduqi Boarding School, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menyusun strategi percepatan vaksinasi Covid-19 setelah status PPKM daerah itu naik menjadi Level tiga pekan lalu. Namun, hingga saat ini cakupan vaksinasi di Kabupaten Garut belum meningkat signifikan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, percepatan vaksinasi memang belum terlihat hasilnya. Namun, pihaknya terus berupaya untuk melakukan akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, agar terget cakupan 50 persen sasaran dapat sudah divaksin dosis pertama pada November bisa terpenuhi.

Baca Juga

"Nanti malam kita akan zoom meeting bersama bupati dan seluruh unsur yang terlibat dalam vaksinasi. Kita akan koordinasi agar percepatan vaksinasi bisa terwujud," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/10).

Berdasarkan data per 4 Oktober, vaksinasi dosis pertama baru diberikan kepada 539.839 orang atau sekitar 27 persen dari total sasaran sebanyak 1,97 juta jiwa. Sementara pada 10 Oktober, cakupan vaksinasi dosis pertama hanya bertambah sekitar 2 persen, menjadi 29,4 persen atau 581.829 orang.

Ia menjelaskan, dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19, pihaknya akan mengandeng seluruh fasilitas kesehatan (faskes), baik milik pemerintah maupun swasta. Termasuk organisasi profesi dan sekolah tinggi kesehatan juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Menurut Leli, pelibatan pihak swasta itu diperlukan lantaran jumlah vaksinator yang ada saat ini tak sebanding dengan stok vaksin yang tersedia. Karenanya, dibutuhkan peran dari layanan kesehatan swasta untuk melakukan vaksinasi.

Selain itu, dengan adanya layanan vaksinasi di klinik dan rumah sakit swasta, masyarakat akan samakin mudah mengaksesnya. "Jadi pelaksanaan vaksinasi nantinya juga akan dilakukan di klinik dan rumah sakit swasta," kata dia.

Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi juga akan lebih ditingkatkan di wilayah kecamatan yang jauh dari pusat kota. Setiap kecamatan telah diwajibkan melaksanakan vaksinasi massal minimal sekali dalam sepekan. 

"Vaksinasi massal di kecamatan juga mulai berjalan, tapi belum semua. Karena memang vaksin baru datang hari ini yang banyak. Dalam beberapa hari ke depan kita sebar ke puskesmas-puskesmas," kata dia.

Ia menyebutkan, saat ini stok vaksin yang ada di Kabupaten Garut berjumlah sekitar 200 ribu dosis. Untuk memenuhi kebutuhan cakupan 50 persen, setidaknya dibutuhkan sekitar 300 ribu dosis vaksin lagi. Menurut dia, distribusi akan terus dilakukan oleh pemerintah pusat ke daerah.

Leli optimistis dalam satu bulan ke depan, target cakupan 50 persen dari sasaran dapat sudah divaksin dosis pertama dapat tercapai. Dengan begitu, Kabupaten Garut dapat kembali melaksanakan PPKM Level 2.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement