Senin 11 Oct 2021 16:39 WIB

Abrasi Sulitkan Petambak Garam Cirebon Berproduksi

Lingkungan sekitar bibir pantai mengalami kerusakan sehingga tidak ada tanggul alami.

Petani garam di Cirebon
Foto: Aditya Pradana Putra/DOKREP
Petani garam di Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Petambak garam yang berada di Desa Rawaurip, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku sulit memproduksi garam, karena abrasi air laut yang sering terjadi, hal ini dikarenakan rusaknya lingkungan sekitar.

"Sekarang produksi garam kita juga terganggu abrasi," kata petambak garam Cirebon Ismail.

Abrasi atau rob yang terjadi di Desa Rawaurip, Kecamatan Penanganan, Kabupaten Cirebon, sudah berlangsung dalam waktu dua tahun ini. Di mana ketika para petambak sedang memproduksi garam, air laut sering pasang, sehingga produksinya pun gagal total, dan itu membuat kerugian bagi para petambak.

Abrasi tersebut, kata Ismail, dikarenakan lingkungan sekitar terutama bibir pantai mengalami kerusakan, sehingga tidak ada tanggul alami untuk mencegah air laut masuk ke areal tambak.

"Sudah dua tahun ini sebagian petani garam kita menangis. Sebab sebagian lahan garam mereka sering kali terendam air laut pasang, yang mengakibatkan petani tidak bisa mengolah lahan mereka," tuturnya.

Untuk itu, kata Ismail, para petambak menginginkan adanya perhatian dari pemerintah, terutama dalam rangka mengatasi abrasi, agar para petambak garam bisa kembali produksi seperti sedia kala.

"Harapan kami tentu ada solusi dari Pemerintah Pusat untuk mengatasi terjadinya abrasi ini. Supaya petani garam bisa kembali menggarap lahan mereka," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement