Jateng Dorong Percepatan Daerah Capaian Vaksinasi Rendah
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus mengupayakan percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk daerah yang progresnya masih rendah. Seperti diketahui, rendahnya cakupan vaksinasi tersebut membuat sejumlah daerah di Jawa Tengah kembali harus turun level, dari level 2 menjadi level 3 PPKM.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, rerata capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah untuk saat ini sudah mencapai 49,38 persen untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua mencapai 23,69 persen. Sedangkan dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) telah mencapai 0,48 persen.
Kendati begitu, di beberapa daerah capaian vaksinasinya sudah ada yang lebih dari 50 persen. Bahkan sudah ada yang mencapai 122 persen. “Untuk beberapa daerah yang cakupan vaksinasinya masih berada di bawah 50 persen tentu menjadi perhatian Pemprov Jawa Tengah untuk terus didorong,” ungkapnya di Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/10).
Yuliyanto juga menyebut, untuk daerah dengan capaian dosis pertama terendah adalah Kabupaten Banjarnegara dengan angka 27,76 persen. Berikutnya disusul oleh Kabupaten Cilacap dengan cakupan masih 29,22 persen dan Kabupaten Pemalang dengan 29,33 persen.
Kabupaten Brebes dengan 29,71 persen dan Kabupaten Batang dengan cakupan 30,66 persen, melengkapi lima daerah terendah dalam capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah. "Langkah- langkah untuk mendorong capaian vaksinasi Covid-19 yang lebih baik (tinggi) terus disiapkan," katanya.
Hal ini diamini oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dikonfirmasi terpisah. Saat ini Pemprov Jawa Tengah telah memita kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memberikan alokasi khusus kepada daerah- daerah di Jawa Tengah yang capaian vaksinasinya masih rendah.
Sebab sampai saat ini, masih banyak daerah di Jawa Tengah yang capaian vaksinasinya kurang dari 50 persen dan kemudian kembali berstatus sebagai daerah PPKM level 3. “Kemarin, para kepala daerahnya protes, kok levelingnya naik lagi meskipun pasien positif di rumah sakit sudah kosong. Ternyata ada syarat soal vaksinasi,” kata gubernur.
Untuk itu, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini meminta semua daerah --dengan capaian vaksinasi Covid-19 kurang dari 50 persen-- melakukan perhitungan. Berapa kebutuhan vaksinnya dalam satu hari, agar upaya percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi bisa dilakukan di daerahnya.
Terkait hali ini, gubernur juga mengaku akan meminta kepada Kemenkes untuk secara khusus memprioritaskan daerah- daerah di jawa Tengah yang cakupan vaksinnya masih berada di bawah 50 persen. “Besok suratnya akan kami kirimkan, sehingga mudah- mudahan upaya untuk mendorong percepatan di daerah yang masih rendah tersebut bisa dilakukan,” ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan, untuk daerah aglomerasi di Jawa Tengah hampir semuanya sudah cukup tinggi capaian vaksinasinya. maka daerah- daerah lain yang belum mendapatkan prioritas, sekarang akan diprioritaskan dan akan segera dipercepat.
Beberapa daerah yang belum selesai kita minta diselesaikan dan itu kita mintakan secara khusus mulai besok, agar lankah- langkah percepatan vaksinasi bisa segera dilaksanakan. Selain percepatan vaksinasi, semua kepala daerah juga terus melakukan pengawasan dan monitoring pelaksanaan prokes di daerahnya.
Guberur mengingatkan agar semua daerah di Jawa Tengah harus mengantisipasi munculnya gelombang ke-tiga enularan Covid-19, apalagi dalam waktu dekat bakal ada sejumlah perayaan keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru. "Semua harus dipersiapkan dari sekarang agar tidak terjadi gelombang ketiga," katanya.