Senin 11 Oct 2021 21:02 WIB

Maulid Nabi Muhammad SAW dan Makna Syafaat yang Didambakan

Maulid Nabi momentum untuk tambah peluang peroleh syafaat

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Maulid Nabi momentum untuk tambah peluang peroleh syafaat. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Pixabay
Maulid Nabi momentum untuk tambah peluang peroleh syafaat. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Merayakan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan luapan kegembiraan atas terlahirnya Nabi Muhammad di dunia. Pada momentum maulid Nabi, umat Islam juga berharap bisa mendapatkan syafaat Nabi Muhammad?

Lalu apa yang disebut dengan syafaat itu sendiri? Dalam kitabnya yang berjudul Risalah al-Amin, Imam Abu Hasan Asy Syadzili (1197-1258 M) menjelaskan bahwa syafaat adalah cahaya Allah SWT yang tampak pada esensi Rasulullah SAW. 

Baca Juga

Maka, menurut dia, setiap hamba Allah akan menemukan roh dan tenang dengannya. Menurut Asy Syadzili, dia tetap diketahui oleh orang yang kufur, orang yang beriman, atau makhluk Allah yang lain. Adapun orang yang mukmin, dia akan terus melakukan hal tersebut dan tidak akan mendapat celaan. Karena, Allah SWT berfirman:

يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ 

Artinya: “Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS At Tahrim  8).

Adapaun orang kafir, menurut Asy Syadzili, maka syafaat itu akan lewat seperti kilat supaya dia menyadari apa yang telah ditinggalkannya, kemudian dia mendapatkan siksaan yang pedih. Allah SWTberfirman,

لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al Araf ayat 41).

Lebih lanjut, Asy Syadzili menjelaskan, syafaat adalah tertuangnya cahaya kepada inti sari kenabian. Kemudian, dari ini sari kenabian tersebut menyebar ke semua nabi. Kemudian, cahaya-cahaya dari orang-orang jujur dan para nabi memantul ke semua makhluk Allah lainnya.

Merayakan Maulid Nabi adalah upaya yang sangat baik untuk meningkatkan rasa kecintaan kepada Rasulullah. Karena, yang mencintainya dijamin kelak akan dikumpulkan bersama beliau di tempat yang mulia, dan mereka-mereka yang dikumpulkan bersama Nabi adalah yang mendapatkan syafaat beliau.  

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement