Presiden Minta Tracing Atlet Pasca PON Dimonitor Hingga H+5
Airlangga Hartarto
Foto: Dok Republika
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar penelusuran kontak atau contact tracing partisipan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua, khususnya atlet, terus dilakukan hingga hari kelima setelah acara selesai. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 pascapelaksanaan PON Papua.
"Bapak presiden meminta agar atlet-atlet yang pulang untuk terus dimonitor agar bisa dijaga kontak tracingnya dan dimonitor sampai dengan tentunya H + 5," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Senin (11/10).
Karena itu, mekanisme kepulangan para atlet harus diperbaiki. Pertama, sebelum kembali ke daerah asal, atlet terlebih dahulu melakukan pemeriksaan tes PCR. Apabila terkonfirmasi positif, maka akan diisolasi di wilayah tersebut baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke selama lima hari.
Namun, jika tidak terkonfirmasi positif, tetap harus melakukan prosedur karantina yakni karantina terpusat setelah tiba di daerah masing-masing. Karena itu, Airlangga meminta dinas kesehatan maupun isolasi terpusat di masing masing daerah menyiapkan antisipasi isolasi hingga lima hari setelah pelaksanaan PON XX Papua.
Kemudian, ia juga meminta persiapan agar para partisipan dilakukan pemeriksaan PCR pada hari pertama dan hari keempat. Airlangga meminta, mekanisme kepulangan ini baik biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas Covid daerah.
"Ini sekali lagi ditegaskan dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyediakan karantina bagi atlet-atlet yang kembali dari PON tersebut," kata Airlangga.
Komentar