Selasa 12 Oct 2021 07:55 WIB

Kebangkitan Paripurna Les Bleus

Timnas Prancis membawa pulang trofi edisi kedua UEFA Nations League.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Prancis merayakan dengan trofi setelah memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA Nations League antara Spanyol dan Prancis di Milan, Italia, Senin (11/10) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Para pemain Prancis merayakan dengan trofi setelah memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA Nations League antara Spanyol dan Prancis di Milan, Italia, Senin (11/10) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Prancis mengakhiri gelaran Euro 2020 dengan segudang kekecewaan. Masuk dalam daftar kandidat kuat peraih titel Euro 2020 lantaran statusnya sebagai kampiun Piala Dunia 2018, Les Bleus malah tersungkur di babak 16 besar.

Tim besutan Didier Deschamps itu disingkirkan Swiss lewat drama adu penalti. Kekecewaan Prancis berlanjut di dua laga berikutnya, tepatnya saat tampil di penyisihan Grup D kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa. Bosnia-Herzegovina dan Ukraina mampu menahan imbang Les Blues.

Karim Benzema dan kawan-kawan akhirnya bisa menemukan titik balik saat menang atas Finlandia, awal September silam. Kemenangan, 2-0, atas Finlandia di lanjutan penyisihan Grup D menjadi kemenangan perdana Prancis setelah memetik hasil imbang dalam 90 menit laga di lima partai sebelumnya secara beruntun. Ini menjadi awal kebangkitan Les Blues.

Kebangkitan yang kian lengkap dengan keberhasilan Les Bleus merengkuh gelar juara UEFA Nations League. Di partai final UEFA Nations League, Prancis sukses membungkam Spanyol, 2-1, Senin (11/10) dini hari WIB. Kemenangan di Stadion San Siro, Milan, itu mengantarkan Les Bleus membawa pulang trofi edisi kedua UEFA Nations League.

Les Bleus mengambil alih posisi Portugal sebagai tim terbaik di kompetisi teranyar bentukan UEFA tersebut. Kemenangan atas Spanyol itu, sekali lagi, menunjukkan karakteristik dan mentalitas juara Les Bleus. Dalam dua laga terakhir, Prancis selalu mampu membalikkan kedudukan dan menutup laga dengan kemenangan. Serupa saat menyingkirkan Belgia, 3-2, di babak semifinal, Les Bleus mengulangi performa tersebut di laga kontra Spanyol.

Gol Mikel Oryazabal pada menit ke-66 membawa Spanyol unggul atas Prancis. Namun, keunggulan itu hanya bertahan selama kurang lebih dua menit, atau tepatnya sekitar 107 detik. Karim Benzema menyamakan kedudukan lewat gol cantik pada menit ke-68.

Penyerang Real Madrid itu melepaskan tendangan melengkung dari jarak 25 meter. Bola sepakan Benzema, yang dilepaskan dari tepi sebelah kanan kotak penalti, meluncur mulus di pojok kiri atas gawang Spanyol. Pada menit ke-80, Prancis sukses berbalik unggul lewat aksi Kylian Mbappe. Penyerang Paris Saint Germain (PSG) itu memanfaatkan umpan terobosan Theo Hernandez dan langsung menaklukkan kiper Spanyol, Unai Simon.

Meski sempat diwarnai polemik soal posisi Mbappe, yang dianggap berdiri dalam posisi offside sebelum mengejar umpan terobosan Hernandez, Video Assistant Referee (VAR) tetap mengesahkan gol Mbappe tersebut. Gol ini terbukti menjadi gol terakhir di laga tersebut dan memastikan kemenangan Les Bleus atas Spanyol sekaligus mengantarkan Les Blues ke tangga juara UEFA Nations League.

''Kami dalam posisi tertinggal di dua laga terakhir. Di laga ini, kami bisa menyamakan kedudukan dengan cepat. Terlepas dari talenta-talenta yang ada, tim ini sudah membuktikan semangan, karakter, dan mentalitas bertanding yang kuat. Saya benar-benar bangga dengan para pemain,'' ujar pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, seperti dikutip laman resmi UEFA, Senin (11/10).

Hal senada diungkapkan Benzema. Menurut striker berusia 33 tahun itu, tim ini telah menunjukan kesabaran, ketenangan, dan tidak pernah menyerah. Torehan trofi UEFA Nations League ini terasa begitu spesial lantaran menjadi persembahan trofi perdana Benzema buat Les Bleus.

''Tidak hanya dari perspektif capaian tim, malam ini merupakan mimpi yang menjadi nyata buat saya dari dari segi torehan personal. Kemenangan ini tidak mudah, tapi kami menunjukan kekuatan karakter yang kuat. Tim ini tidak pernah panik dan selalu sabar,'' jelas Benzema di laman resmi UEFA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement