Selasa 12 Oct 2021 08:06 WIB

Spanyol Masih Kecewa Gagal Angkat Trofi UEFA Nations League

Spanyol tetap mengandalkan sepak bola ofensif dengan bertumpu pada penguasaan bola.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih tim nasional sepak bola Spanyol, Luis Enrique.
Foto: EPA-EFE/Juan Carlos Hidalgo
Pelatih tim nasional sepak bola Spanyol, Luis Enrique.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih timnas Spanyol, Luis Enrique, menyesalkan kegagalan timnya menjaga keunggulan, yang hanya bertahan selama 107 detik, atas Prancis dalam final UEFA Nations League, Senin (11/10) dini hari WIB. Bahkan, eks pelatih Barcelona itu mengakui, timnya masih dalam euforia keberhasilan mencatatkan keunggulan saat Prancis mampu menyamakan kedudukan lewat gol Karim Benzema. Spanyol akhirnya menyerah dengan skor 1-2.

Kekecewaan di kubu La Furia Roja kian besar lantaran di babak semifinal, Spanyol sebenarnya sudah mampu menyingkirkan kampiun Euro 2020, Italia. Pun dengan berbagai upaya untuk tetap setia dengan filosofi dan gaya permainan yang mengedepankan penguasaan bola. Terlepas dari siapapun lawan yang dihadapi, La Furia Roja akan tetap mengandalkan sepak bola ofensif dengan bertumpu pada penguasaan bola.

''Kami selalu tampil dengan berani, terus menyerang dengan penuh ambisi. Jadi, bukan hanya kesedihan karena kekalahan ini, tapi karena kami sebenarnya sudah tampil cukup apik. Terkadang, sepak bola memang tidak adil. Kami memiliki peluang untuk menutup laga dengan kemenangan, 1-0. Namun, Benzema melakukan sesuatu yang luar biasa,'' kata Enrique seperti dilansir laman resmi UEFA.

Drama di laga ini pun tidak berhenti begitu wasit asal Inggris, Anthony Taylor, meniup peluit panjang. Sejumlah pihak menilai, gol kedua Prancis tidak sah lantaran Mbappe telah berdiri dalam posisi offside. Namun, perangkat pertandingan tetap mengesahkan gol tersebut lantaran menilai ada upaya Eric Garcia untuk memotong umpan dari Hernandez. Bahkan, bola sempat sedikit menyentuh kaki eks bek tengah Manchester City.

Atas alasan inilah, wasit tetap menganggap gol Mbappe tersebut sebagai gol yang sah. Ceritanya akan sedikit berbeda buat Spanyol apabila Garcia membiarkan bola operan dari Hernandez tersebut. Meski Mbappe ujungnya bisa tetap mencetak gol, wasit tidak akan mengesahkan gol tersebut. Hal ini mengacu pada ketentuan rule of law, terutama dalam hal penetuan posisi offside.

Namun, gelandang timnas Spanyol, Sergio Busquets, menyebut, alasan ini tidak masuk akal. ''Wasit mengatakan kepada kami, offside Mbappe itu tidak berlaku lantaran Garcia terlihat ingin meneruskan permainan. Namun, Garcia ingin memotong umpan itu karena bola sudah pasti akan didapatkan Mbappe, yang berada dalam posisi offside, benar-benar tidak masuk akal,'' kata Busquets seperti dilansir Metro.

Terlepas dari polemik dan protes tersebut, Prancis sudah dinobatkan sebagai juara edisi kedua UEFA Nations League. Kebangkitan paripurna kampiun Piala Dunia 2018 setelah performa mengecewakan dalam beberapa laga terakhir, termasuk pasca-kekecewaan di Euro 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement