Mahasiswa UGM Bersiap Kuliah Tatap Muka Terkendali
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UGM akan mulai mengikuti kegiatan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) Terkendali yang dilaksanakan akhir Oktober-Desember mendatang. Kegiatan kuliah luring secara terbatas ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ketua Satgas Covid UGM, Rustamadji mengatakan, PTM Terkendali diterapkan dengan menggunakan kapasitas ruang kuliah hanya 25-50 persen. Rencananya, PTM Terkendali dimulai setelah Ujian Tengah Semester (UTS) pada Oktober mendatang.
Rustamadji menilai, kegiatan belajar mengajar secara terkendali memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu kepada aturan yang ada. Yaitu, Instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, Tim Satgas Covid UGM juga akan memantau penggunaan ruang hanya 25 persen dari kapasitas. Namun, ketika dalam kondisi sangat penting bisa diterapkan sampai 50 persen.
"Kita mengacu kepada aturan Mendagri terbaru. Apalagi, status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu," kata Rustamadji, Senin (11/10).
Selain perkuliahan, UGM akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat dan kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes. Sebab, jika tidak disiapkan dan kuliah saja, maka mahasiswa cenderung akan bergerombol.
Mahasiswa yang dibolehkan ikut kegiatan PTM Terkendali hanya diperuntukan bagi yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Tapi, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi, maka dibolehkan ikut.
"Rencananya, mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin, maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua," ujar Rustamadji.
Tidak cuma dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM turut memperhatikan kondisi kesehatan staf-staf pengajar. Bagi pengajar yang diketahui menderita komorbid, maka tidak diwajibkan mengajar secara tatap muka, tapi mengajar secara daring.
Apalagi, lanjut Rustamadji, UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan. Selama PTM Terkendali dilaksanakan, Tim Satgas Covid akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa kesehatan mahasiswa.
"Secara acak dilakukan pemeriksaan Genose," kata Rustamadji.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menambahkan, UGM memang lebih cenderung memakai istilah PTM Terkendali dibandingkan PTM Terbatas. Sebab, ia menekankan, istilah terbatas cenderung cuma berfokus kepada jumlah orang-orang yang berkegiatan.
Dengan PTM Terkendali, ia menegaskan, UGM akan berfokus melakukan pendampingan sistem agar tatap muka tidak masing-masing dan semua terkendali. Menurut Panut, dekan-dekan telah pula melaporkan rencana penerapan PTM Terkendali mereka.