REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Ketua Departemen Sejarah di Universitas Yale, Alan Mikhail, menyebut ketakutan dan kebencian terhadap Islam yang dialami Christopher Columbus menyebabkan dia menyeberangi Atlantik. Dalam perjalanan ini, ia menemukan apa yang kemudian dikenal sebagai "Dunia Baru".
"Pada dasarnya, Columbus adalah seorang Tentara Salib. Sepanjang hidupnya, dalam pertemuan dan perang melawan Muslim, dia merasakan beban perang suci jauh di dalam jiwanya," tulis pria yang mengkhususkan diri dalam sejarah Ottoman ini dalam surat kabar Los Angeles Times, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (12/10).
Saat Columbus terombang-ambing menuju barat di laut lepas, pikirannya tidak dipenuhi oleh hasrat sekuler untuk penemuan atau visi komersial yang penuh perhitungan. Padahal, ia menanggung misi formal untuk menemukan rute perdagangan ke Timur Jauh, yang akan menghindari kebutuhan untuk melewati wilayah Muslim.
Lebih dari segalanya, Mikhail menyebut semangat yang dibawa Columbus saat berlayar ke Amerika merupakan semangat non-Muslim.