REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb menerima penghargaan Zayed Award untuk piala Persaudaraan Manusia. Selain dirinya, Paus Fransiskus pun turut mendapatkan penghargaan ini.
Zayed Award for Human Fraternity merupakan penghargaan global independen yang mengakui orang maupun organisasi, yang dinilai memberikan kontribusi besar bagi kemajuan manusia dan hidup berdampingan secara damai. Penghargaan tersebut ditetapkan pada Februari 2019, untuk menandai pertemuan antara Paus Fransiskus dan Profesor Al-Tayeb di Abu Dhabi.
Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin agama ini menandatangani dokumen bersejarah tentang Persaudaraan Manusia, di bawah perlindungan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Sheikh Mohamed bin Zayed.
Dilansir di The National News, Selasa (12/10), kedua tokoh penting tersebut menjadi penerima kehormatan pertama Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia.
Piala penghargaan diserahkan Ketua pertemuan Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) Kardinal Miguel Angel Ayuso, serta Sekretaris Jenderal HCHF, Hakim Mohamed Abdelsalam.
HCHF adalah komite internasional independen yang dibentuk untuk mempromosikan nilai-nilai persaudaraan manusia di masyarakat seluruh dunia dan memenuhi aspirasi Dokumen Persaudaraan Manusia.
Adapun penamaan penghargaan ini untuk menghormati mendiang Pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Nilai-nilai yang dirayakan oleh penghargaan tersebut mencerminkan dedikasi Sheikh Zayed bekerja sama dengan orang-orang dari semua latar belakang, warisan moral, kemanusiaan dan rasa hormat terhadap orang lain, serta keinginan membantu mereka terlepas dari agama, jenis kelamin, ras, atau kebangsaan mereka.
Adapun Penghargaan Zayed diputuskan setiap tahun oleh komite juri independen, yang ditunjuk oleh HCHF. Minggu ini, anggota komite juri 2022 mengadakan pertemuan dengan Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, masing-masing di Kota Vatikan dan Roma.
Komite juri Zayed Award for Human Fraternity 2022 yang independen termasuk Mahamadou Issoufou, mantan presiden Niger dan pemenang Hadiah Ibrahim 2020 untuk Prestasi dalam Kepemimpinan Afrika; José Ramos-Horta, Penerima Nobel Perdamaian 1996 dan mantan presiden Timor Timur; Phumzile Mlambo-Ngcuka, mantan wakil presiden Afrika Selatan dan mantan sekretaris jenderal PBB; Kardinal Michael Czerny, Wakil Sekretaris Bagian Migran dan Pengungsi Tahta Suci; Dr. Leah Pisar, presiden Proyek Aladdin; dan Hakim Mohamed Abdelsalam, Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF).