Selasa 12 Oct 2021 11:05 WIB

Belasan Kasus Covid-19 Tersisa di 10 Kecamatan di Bandung

Vaksinasi sudah mencapai 85 persen di tahap dosis pertama.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Belasan Kasus Covid-19 Tersisa di 10 Kecamatan di Bandung (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Belasan Kasus Covid-19 Tersisa di 10 Kecamatan di Bandung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami penurunan signifikan atau tengah melandai. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat di 10 kecamatan penyumbang tertinggi kasus Covid-19 tersisa hanya ada belasan kasus konfirmasi aktif.

Data Dinkes Kota Bandung pada pusat informasi Covid-19 hingga Senin (11/10) menunjukkan konfirmasi aktif di Kecamatan Sukasari 16 kasus, Cibeunying Kaler 9 kasus, Bandung Kulon 8 kasus, Cibeunying Kidul 8 kasus. Sukajadi 7 kasus, Coblong 7 kasus, Buahbatu 6 kasus, Sumur Bandung 4 kasus, Andir dan Cibiru 4 kasus.

Kasus konfirmasi aktif Covid-19 sebanyak 99 kasus, kasus konfirmasi sembuh 41.022 kasus, 1.422 kasus konfirmasi meninggal dunia. Sedangkan total konfirmasi mencapai 42.543 kasus.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan penurunan kasus Covid-19 di Kota Bandung ditunjang oleh kegiatan vaksinasi yang sudah mencapai 85 persen di tahap dosis pertama. Pihaknya juga berencana melakukan sejumlah relaksasi kegiatan masyarakat.

Situasi tersebut, ia mengaku turut disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat dalam entry meeting bersama BPK perwakilan Jawa Barat. "Saya sampaikan Kota Bandung soal vaksin itu sudah terlaksana dengan baik 85 persen dosis pertama sedangkan dosis kedua 55 persen," ujarnya belum lama ini.

Oded berharap agar pelaksanaan vaksinasi dapat mencapai target 100 persen untuk dosis pertama pada bulan Desember tahun 2021. Seiring dengan pasokan dosis vaksin yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

"Harapan kami sampai Desember bisa lancar sehingga target dan rencana bisa berjalan naik," katanya. Ia pun berharap kegiatan vaksinasi dapat memicu terhadap penurunan kasus Covid-19 di Bandung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengatakan pihaknya akan melaksanakan kegiatan uji usap untuk siswa dan guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Total 5.000 alat rapid tes antigen disiapkan untuk melakukan tes tersebut.

"Sesuai hasil rapat antara 14-30 Oktober. Dinkes menunggu jadwal yang ditetapkan sekolah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement