REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hingga saat ini Gerakan Non-Blok (GNB) telah 60 tahun berdiri. Berbagai tantangan dunia masih tetap ada bahkan berlipat ganda termasuk pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan prinsip-prinsip Dasasila Bandung membekali GNB dengan seperangkat nilai dalam menghadapi tantangan pada masa ini. Retno menuturkan ada sekurangnya tiga bidang yang sejalur dengan GNB dalam menghadapi tantangan. Pertama, yakni mempromosikan kesetaraan antar bangsa.
"Ini terkait ketimpangan akses terhadap vaksin yang terus berlangsung. Diskriminasi dan politisasi vaksin semakin memperluas ketimpangan dan menciptakan pemulihan yang tidak merata," ujar Retno dalam acara Commemorative Summit Gerakan Non-Blok di Beograd, Serbia, Senin (11/10) waktu setempat.
Menurut Retno, Dasasila Bandung menyerukan kesetaraan di antara semua bangsa. Karena itu, GNB harus bertindak dalam persatuan dan solidaritas untuk mendorong pemerataan distribusi dan akses vaksin yang setara.
Kedua, Retno menuturkan GNB mengedepankan nilai-nilai kerja sama. Dalam kaitan ini, persaingan geopolitik mengancam cara negara-negara di dunia bekerja sama dalam mengatasi pandemi dan tantangan global lainnya seperti distribusi bantuan kemanusiaan dan perubahan iklim yang tidak dapat diatasi dengan pendekatan sendiri.
"Dasasila Bandung mengajak kita untuk mengedepankan kepentingan bersama dan tentunya kerja sama," katanya.
Ketiga, GNB menurut Retno merupakan penghormatan terhadap keadilan. Dalam hal ini Indonesia menggaungkan Palestina yang menurut Indonesia, dunia masih berutang kepada rakyat Palestina sebab kemerdekaan yang lama tertunda.
"Prinsip Bandung mengamanatkan GNB untuk mendukung Palestina dalam memperjuangkan keadilan," katanya.
Mengutip pesan presiden pertama RI "Jangan Lupakan Sejarah", Retno meminta dunia selalu ingat dan menjalani tentang nilai-nilai, cita-cita, dan prinsip-prinsip pada gerakan ini dibentuk. "Pastikan nilai-nilai, cita-cita, dan prinsip-prinsip tersebut terpenuhi. Bersama-sama kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih kuat," tukasnya.