REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyatakan, pihaknya tidak akan mengintervensi Tim Seleksi calon anggota KPU-Bawaslu RI dalam setiap kerja-kerja tim. Ia mengeklaim hanya menyampaikan beberapa masukan dan saran kepada tim.
"Dari Kemendagri tentunya tidak campur, (tidak) mengintervensi kerja tim, tim kerjanya kerja independen," kata Tito di Jakarta, Selasa (12/10).
Tito mengaku menyampaikan beberapa masukan soal beratnya penyelenggaraan pemilu di 2024. Tugas tersebut tentunya sudah dimulai dari 2023. "Karena beban kerja di 2023-2024 itu sangat berat, ada pemilihan presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten, kota, dilakukan secara serentak dilanjutkan dengan pilkada serentak di seluruh Indonesia, kecuali Yogyakarta dan daerah tingkat dua di DKI Jakarta," kata dia.
Menurut Tito, tugas itu tentu memerlukan sosok anggota KPU dan Bawaslu yang sehat jasmani rohani dan kuat di bawah tekanan stres yang tinggi. Termasuk, anggota KPU dan Bawaslu terpilih diharapkan bisa membuat terobosan yang kreatif sehingga penyelenggaraan pemilu 2024 bisa lebih efisien dan singkat.
Kemudian, soal keterbelahan masyarakat agar tidak berkepanjangan. "Kriteria yang kita sampaikan sosok yang bisa bekerja sama dengan teamwork (kerja tim) dan instansi lain tanpa adanya ikut campur atau intervensi dalam setiap election (pemilihan)," ujarnya.
Ketua Timsel calon anggota KPU-Bawaslu, Juri Ardiantoro mengatakan, pihaknya segera menyusun jadwal dan rencana kerja timsel. Jadwal akan mencangkup apa saja yang dilakukan hingga terpilihnya calon anggota KPU dan Bawaslu.