REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan akses umrah dibuka oleh Kerajaan Arab Saudi, karena penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi semakin baik. Pertama, kata dia, melalui pembahasan yang cukup lama dan intens melalui lobi, baik pada level menteri luar negeri, menteri agama, dan juga menteri kesehatan. "Dan kedua, karena perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia yang semakin baik," ujar Zainut Tauhid di Jakarta, Selasa (12/10).
Kerajaan Arab Saudi memberikan lampu hijau untuk kedatangan jamaah umrah asal Indonesia, lantaran kasus di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tambahan kasus Covid-19 mulai turun dalam kurun Agustus-Oktober 2021. Bahkan, beberapa hari lalu terdapat 15 provinsi yang nihil kasus kematian.
Zainut mengatakan untuk waktu pemberangkatan pertama, kata dia, menunggu pelaksanaan teknisnya selesai. Dia menjelaskan Kementerian Agama akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan serta dengan otoritas terkait di Kerajaan Saudi Arabia mengenai pelaksanaan kebijakan pemerintah yang baru ini.
"Dalam waktu dekat Menteri Agama akan berkunjungkerja ke Arab Saudi untuk melakukan koordinasi maupun komunikasi dengan otoritas Arab Saudi. Semoga kehadiran Menteri Agama tersebut dapat mempercepat kepastian penyelenggaraan ibadah haji dan umrah," kata dia.
Dia pun mengungkapkan beberapa hal yang disampaikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Nota Diplomatik Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta pada 8 Oktober 2021. "Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umrah bagi jamaah umrah Indonesia," ujar dia.
Kemudian, komite khusus di Kerajaan Saudi Arabia sedang bekerja saat ini guna meminimalisir segala hambatan yang menghalangi kemungkinan jamaah Indonesia untuk melakukan ibadah umrah. "Untuk ke depannya kami sangat berharap ibadah haji juga sudah mulai buka," ujar dia.