REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Urusan Perkotaan, Pedesaan, dan Perumahan Arab Saudi mengumumkan keputusannya meningkatkan jumlah orang yang diizinkan duduk di satu meja di restoran dan kafe. Dalam pengumumannya, otoritas Saudi menyatakan 10 orang diperbolehkan duduk di satu meja di restoran dan kafe mulai Senin (11/10) dan seterusnya.
Kementerian tersebut menekankan masuk ke restoran dan kafe hanya akan dibatasi bagi mereka yang status kesehatannya pada aplikasi Tawakkalna adalah kebal dengan menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Lembaga ini menekankan perlunya memastikan semua tindakan kewaspadaan dan protokol pencegahan terhadap virus corona dipatuhi, sebagaimana ditentukan oleh Otoritas Kesehatan Masyarakat (Weqaya). Sebelumnya pada 26 April 2020, Arab Saudi menangguhkan atau melarang sementara aktivitas makan di dalam ruangan di restoran dan kafe.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (12/10), aturan itu ditetapkan sebagai bagian dari langkah-langkah mengekang penyebaran virus corona. Namun, restoran dan kafe diizinkan dibuka kembali setelah satu bulan dan itu berada di bawah protokol pencegahan virus corona yang ketat.
Protokol pencegahan itu termasuk membatasi jumlah maksimum orang yang bisa duduk di meja hingga lima orang, kecuali mereka adalah anggota satu keluarga. Protokol tersebut juga mencakup pemeriksaan suhu pelanggan, jarak fisik 1,5 meter antara dua pelanggan, dan menyajikan makanan dengan barang sekali pakai seperti kertas atau gelas plastik dan piring serta menggunakan menu makanan elektronik.