REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi berupaya memaksimalkan potensi wisata yang ada di wilayahnya. Salah satunya dengan memasifkan branding destinasi wisata yang jadi unggulan. Hal ini yang mendasari digelarnya pelatihan digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, pondok wisata, kuliner, souvenir, dan fotografi di Hotel Tamansari, Selasa (12/10). Kegiatan ini digagas Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Kota Sukabumi.
"Saat ini pengembangan wisata ini harus dengan membangun, mengembangkan opini dan mem-branding wisata yang hebat dan layak dikunjungi warga," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Terlebih, saat ini warga tergantung dengan media sosial dan ketika akan berkunjung ke suatu wilayah pertama kali yang dilihat adalah media sosial.
Fahmi mengatakan potensi wisata alam di Kota Sukabumi memang minim. Akan tetapi bisa membangkitkan potensi wisata lainnya. Misalnya Kampung Wisata Sukuraga yang hanya terdapat di Kota Sukabumi yang dapat di-branding agar dikenal warga. Selain itu wisata lainnya seperti heritage dan kuliner bisa di-branding atau membangun opini yang baik.
"Berharap dengan pelatihan ini memotivasi untuk mem-branding potensi yang ada di wilayah," kata Fahmi. Selain itu ia menekankan ada ekonomi pengalaman, suatu saat orang akan branding usaha dari mulut ke mulut karena opininya terbangun dengan positif.
Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Sukabumi Tejo Condro Nugroho menambahkan, pelatihan ini dengan melibatkan pelaku wisata dan seni budaya di Kota Sukabumi. Harapannya pelatihan ini menjadi bekal bagi pelaku seni dalam mem-branding lokasi wisata agar dikenal warga.