REPUBLIKA.CO.ID, YENAGOA -- Sebanyak 15 orang yang terdiri dari perempuan dan anak-anak Nigeria berjalan melalui semak-semak selama enam hari. Mereka terpaksa melakukan itu untuk melarikan diri dari milisi yang menculik dari gereja-gereja di timur laut.
Gubernur Negara Bagian Borno Babagana Zulum mengatakan enam perempuan dan sembilan anak ditahan oleh kelompok ISIS Provinsi Afrika Barat (ISWAP) di sebuah hutan di Buni Yadi, Negara Bagian Yobe. Mereka berhasil melarikan diri dan berjalan selama enam hari ke kota Damboa di negara tetangga Borno.
Sebanyak tiga perempuan telah diculik dari daerah Chibok di Borno dalam serangan terpisah pada 2014. Sementara tiga perempuan lainnya lainnya telah diculik dari desa Cofure di Negara Bagian Adamawa, selatan Borno.
Zulum bertemu dengan perempuan dan anak-anak tersebut pada Senin (11/10). Dia berjanji mereka akan dipersatukan kembali dengan keluarga sudah lama menanti. Mereka diculik pada 2020 dan 2021.
Buni Yadi adalah tempat salah satu kekejaman terburuk dalam konflik penculikan warga. Pembunuhan 59 murid yang ditembak atau dibakar sampai mati di sekolah asrama pernah terjadi pada 2014.
Nigeria timur laut telah dirusak selama lebih dari satu dekade oleh konflik antara milisi dan angkatan bersenjata. Diperkirakan 300 ribu orang telah tewas dan ribuan diculik, beberapa ditahan selama bertahun-tahun di kamp-kamp terpencil.
Pihak berwenang Nigeria mengatakan ribuan pejuang Boko Haram telah menyerah kepada pasukan keamanan. Pemimpin kelompok itu Abubakar Shekau meninggal pada Mei setelah meledakkan bom saat dikejar oleh pejuang ISWAP setelah pertempuran. ISWAP awalnya merupakan cabang dari Boko Haram tetapi faksi-faksi tersebut telah berbalik satu sama lain.