REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia menanggapi protes sejumlah orang tua di media sosial dan aplikasi percakapan instan mengenai klasifikasi usia penonton No Time To Die karena adegan pembukanya secara implisit menunjukkan kemesraan suami-istri di ranjang. Film James Bond terbaru itu mendapat rating 13+ karena dinilai lebih banyak menampilkan aspek teknologi.
"Secara umum, tim sensor menilai film James Bond ini bukan lagi James Bond yang mengeskloitasi sikap playboy dan perlente. Film ini lebih banyak aspek teknologi," kata Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto kepada Republika.co.id, Selasa (12/10).
Rommy menjelaskan, tim sensor menilai aspek teknologi film itu bisa menimbulkan rasa ingin tahu yang positif bagi remaja dan dewasa. Pertimbangan itu yang membuat LSF mengklasifikasikan No Time To Die untuk penonton usia 13 tahun ke atas.
Rommy sendiri menilai, film-film James Bond era sekarang tidak banyak mengeksploitasi sisi dewasa seperti dahulu. Ia mengklaim, situs Internet Movie Database (IMDb) pun memberi nilai serupa.