REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, telah melonggarkan aktivitas masyarakat beberapa waktu terakhir. Hal ini memberikan dampak terhadap roda perekonomian di kota patriot.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, pada kuartal III, ekonomi Kota Bekasi mencapai 3,8 persen. Adapun, Pemkot Bekasi menargetkan ekonomi dapat tumbuh sebesar tujuh persen seperti yang ditargetkan pemerintah pusat.
"Jadi kalau kita ditargetkan 7 kita masih jauh, karena kalau nasional 7, kita mau enggak mau 7. Itu kan ditopang dari daerah-daerah. Nah kalau kita enggak sampai, kan nasional enggak mungkin bisa sampai target," kata Pepen, sapaan akrabnya, Selasa (12/10).
Pandemi Covid-19 memberi imbas yang signifikan pada roda perekonomian Kota Bekasi, khususnya pada kuartal I dan II. Namun, saat memasuki kuartal III, tepatnya pada Juli 2021, ada gelombang kedua Covid-19.
"Juni anjlok lagi kita. Sekarang kuartal ketiga, Juli sampai September, kita sudah mulai naik 3,8 persen masih jauh kalau 7 persen," kata dia.
Kendati begitu, dengan dibukanya kegiatan ekonomi, maka dia berharap laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi ditargetkan akan meningkat pada kuartal keempat tahun ini.
"Insya Allah, kuartal IV, minimal kita bisa 5,7. Akhir tahun 5,7 sampai 6 persen," ungkap dia.