Selasa 12 Oct 2021 22:07 WIB

Panglima Taiwan ke AS di Tengah Ketegangan dengan China

Pejabat tinggi pertahanan sebut perjalanan ini adalah bagian dari pertukaran tahunan.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit artileri Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.
Foto: AP/Military News Agency
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Militer Taiwan ini, unit artileri Taiwan melakukan latihan menembak langsung untuk mencegah pasukan pendaratan pantai selama latihan Han Guang yang diadakan di pulau kabupaten Penghu, Taiwan, Rabu, 15 September 2021. Tahunan Taiwan Latihan militer lima hari Han Guang dirancang untuk mempersiapkan pasukan pulau itu untuk serangan oleh China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Panglima militer Taiwan telah terbang ke AS saat ketegangan dengan China sedang berlangsung. Namun, pejabat tinggi pertahanan mengatakan perjalanan Jenderal Hsu Yen-pu adalah bagian dari program pertukaran tahunan antara militer AS dan Taiwan.

Berbicara kepada wartawan di Tapei pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng menggambarkan perjalanan itu sebagai pertukaran bilateral tanpa membocorkan rincian lebih lanjut. Demikian laporan harian Taiwan Focus.

Baca Juga

Hsu memimpin delegasi delapan perwira militer senior Taiwan ke Washington. Di sana mereka diharapkan menghadiri pertemuan tahunan Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat (AUSA) mulai Selasa.

Mereka berangkat ke AS pada Minggu di tengah ketegangan yang intens dengan China daratan yang telah meningkatkan retorikanya untuk menyatukan negara kepulauan itu dengan Beijing.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/panglima-militer-taiwan-kunjungi-as-di-tengah-ketegangan-dengan-china/2389747

Presiden China Xi Jinping pada mengatakan bahwa penyatuan kembali dengan Taiwan harus dipenuhi secara damai.

China mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri. Sementara Taipei bersikeras untuk merdeka sejak 1949 dan memiliki hubungan diplomatik dengan setidaknya 15 negara.

Namun, Presiden Tsai Ing-wen dari Taiwan mengatakan negara kepulauan itu tidak akan bertindak gegabah, tetapi akan meningkatkan pertahanannya guna memastikan bahwa tidak ada yang dapat memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah ditetapkan China untuk kita.”

Beijing mengecam pidato Tsai, dengan mengatakan hal itu "menghasut konfrontasi."

Dalam beberapa minggu terakhir, militer China telah menerbangkan puluhan pesawat  tempur melintasi Selat Taiwan, membuat Taipei mengeluh tentang pelanggaran zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

ADIZ adalah zona penyangga di luar wilayah udara Taiwan di mana ia memiliki hak untuk meminta pesawat yang masuk untuk mengidentifikasi diri. Kunjungan itu bertepatan dengan laporan bahwa pasukan khusus AS dan Marinir telah diam-diam melatih pasukan Taiwan setidaknya selama satu tahun.

“Satuan operasi khusus AS dan kontingen Marinir telah diam-diam beroperasi di Taiwan untuk melatih pasukan militer di sana,” The Wall Street Journal melaporkan pekan lalu.

Media itu mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa pengerahan itu adalah “bagian dari upaya pertahanan terkait meningkatknya potensi agresi China.”

Para pejabat militer Taiwan yang berkunjung juga diharapkan untuk bertemu dengan Charles Flynn, komandan jenderal US Army Pacific, dan John Christopher Aquilino, komandan Komando Indo-Pasifik AS.

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement