Selasa 12 Oct 2021 23:50 WIB

Angka kesembuhan Covid-19 di Sulut 32.754 Orang

Angka kesembuhan Covid-19 di Sulut sudah mencapai 95,30 persen

Seorang siswa mendapatkan suntikan vaksin di SMA Negeri 3 Manado, Sulawesi Utara, Kamis (23/9/2021). Pelaksanaan vaksinasi dosis satu dan dua bagi siswa-siswi peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di kalangan murid dan internal sekolah.
Foto: ANTARA/ADWIT B PRAMONO
Seorang siswa mendapatkan suntikan vaksin di SMA Negeri 3 Manado, Sulawesi Utara, Kamis (23/9/2021). Pelaksanaan vaksinasi dosis satu dan dua bagi siswa-siswi peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di kalangan murid dan internal sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Angka kesembuhan warga Sulawesi Utara (Sulut) yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak pertengahan Maret 2020 lalu terus meningkat menjadi 32.754 orang, Selasa.

"Hari ini ketambahan sebanyak 23 kasus sembuh, angka kesembuhannya sudah mencapai 95,30 persen," sebut Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado.

Kasus-kasus sembuh tersebut berasal dari Kabupaten Minahasa Utara sebanyak tujuh orang, Kota Tomohon (enam orang), Kabupaten Minahasa (lima orang), Kabupaten Minahasa Selatan (tiga orang) serta Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kota Kotamobagu masing-masing satu orang.

Dia berharap, warga terus menerapkan protokol kesehatan walaupun penularan COVID-19 di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu cenderung menurun."Saat ini akumulasi kasus terkonfirmasi positif sebanyak 34.371 orang setelah bertambah 19 orang," katanya.

Kasus-kasus baru COVID-19 tersebut terbanyak berasal dari Kota Manado yakni lima orang, Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon masing-masing tiga orang, Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara masing-masing dua orang. Sementara Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kota Kotamobagu masing-masing satu orang.

Steaven menambahkan, akumulasi kasus meninggal mencapai 1.028 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 2,99 persen.Sementara, kasus aktif yang sementara mendapatkan penanganan medis sebanyak 589 orang atau sebesar 1,71 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement