REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Kuwait telah mengizinkan perempuan untuk mendaftar dan bergabung dengan militer. Kuwait bersama sejumlah negara Teluk Arab lainnya mengizinkan perempuan untuk menjadi bagian dari angkatan bersenjata mereka dalam beberapa tahun terakhir.
"Perempuan Kuwait telah membuktikan, mereka saudara bagi kaum laki-laki di segala bidang, kondisi, dan periode tersulit yang telah dilalui negara. Jadi inilah saatnya untuk memberikan kesempatan kepada warga perempuan untuk masuk korps militer Kuwait dan berdampingan dengan laki-laki," ujar Menteri Pertahanan Kuwait, Sheikh Hamad Jaber Al-Ali Al-Sabah dilansir Middle East Monitor, Rabu (13/10).
Kuwait memutuskan untuk mengizinkan perempuan bergabung dengan militer setelah memberlakukan kembali wajib militer. Sebelumnya, Kuwait menangguhkan wajib militer selama 16 tahun.
Sheikh Hamad mengatakan, militer Kuwait memiliki peran dan tanggung jawab melindungi negara serta menjaga keamanan dan stabilitas dari bahaya eksternal. Dia menambahkan, perempuan yang bergabung dengan militer Kuwait adalah sebuah kehormatan.
Perempuan yang bergabung dengan militer Kuwait akan bertugas di bidang layanan medis dan layanan dukungan militer. Mereka akan bertugas sebagai perwira khusus, bintara, dan prajurit. Negara Teluk Arab lainnya yaitu Bahrain, Oman, dan Arab Saudi telah mengizinkan perempuan untuk bergabung dengan militer pada 2018.