REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) terus memperkuat dan memperluas aspek bisnis dan portofolio usaha. Dengan adanya bisnis yang semakin besar, AP II menerapkan audit internal terintegrasi.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan kontribusi anak usaha terhadap AP II semakin besar dan meningkat setiap tahunnya. “Sejalan dengan itu, maka diperlukan upaya memperkuat dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik guna memastikan pengendalian yang terintegrasi di lingkungan AP II Group,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/10) malam.
Awaluddin mengatakan, AP II juga sudah meluncurkan program Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi (SKAIT) pada Senin (11/10). Begitu juga dengan penandatanganan Piagam Audit Internal pas.
“Program Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi yang diperkuat dengan penandatangan Piagam Audit Internal ini merupakan salah satu bentuk komitmen AP II dalam menciptakan BUMN bersih dan berintegritas,” tutur Awaluddin.
Awaluddin menilai, dengan binis dan portofolio AP II secara grup semakin besar dibutuhkan suatu pedoman tata kelola perusahaan yang mampu menaungi AP II sebagai grup usaha secara terintegrasi. Dengan begitu, aktivitas operasional masing-masing anggota grup selalu didasari keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, profesional, dan kewajaran.
SVP of Internal Audit AP II Retno Dwi Lestari mengatakan penerapan audit internal terintegrasi membuat komunikasi dan konsultasi masing-masing unit di AP II dan anak usaha dapat semakin kuat. Retno menuturkan, melalui penerapan audit internal, AP II Group di setiap lini usaha dapat memastikan memastikan kesinambungan dan keselarasan dalam menjalankan aktivitas audit internal, investigasi, memberikan penilaian independen untuk pengendalian internal, serta penerapan manajemen risiko.
"Penerapan audit internal terintegrasi ini merupakan wadah komunikasi dan konsultasi di AP II sebagai induk usaha dengan para anak usaha,” ungkap Retno.
Melalui Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi, Retno mengatakan skala bisnis AP II dapat semakin besar dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik. Dengan begitu dapat mendukung target menjadi perusahaan operator bandara terbesar di ASEAN.