Rabu 13 Oct 2021 10:11 WIB

Guru Besar FKUI: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Mengurangi penularan Covid-19 bisa dilakukan melalui tes dan telusur yang maksimal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Prof Tjandra Yoga Aditama
Foto: antaranews
Prof Tjandra Yoga Aditama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Tjandra Yoga Aditama berpesan agar pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak lengah terhadap penularan Covid-19. Ia berharap semua elemen bekerja keras memastikan kasus Covid-19 tetap rendah seperti saat ini.

Kasus Covid-19 mengalami tren penurunan secara konsisten dalam beberapa pekan belakangan. Kasus Covid-19 bertambah 1.261 kasus dengan kasus kesembuhan 2.130 kasus pada Selasa (12/10). Sedangkan kasus kematian bertambah 47 orang. Dengan begitu, jumlah kasus aktif per Selasa tersisa 21.625 orang.

"Yang amat perlu dilakukan sekarang adalah menjaga agar kasus tetap rendah, jangan naik lagi," kata Tjandra dalam keterangan pers, Selasa (12/10).

Prof Tjandra meminta pemerintah, khususnya otoritas kesehatan tetap menjaga kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan meski kasus Covid-19 turun. Hal ini perlu dilakukan pada tiga aspek, yaitu pelayanan primer, konsep rujukan, dan pelayanan di rumah sakit. Tujuannya, mencegah kolapsnya sistem layanan kesehatan bila kasus Covid-19 kembali naik.

"Khusus untuk di rumah sakit, maka juga ada tiga hal yang harus selalu disiagakan, yaitu sumber daya manusia (termasuk roster SDM terampil siap tugas kalau-kalau dibutuhkan), ketersediaan alat dan obat, termasuk mekanisme kalau ada kekosongan serta aspek manajemen lapangan, seperti konversi ruang rawat, manajemen risiko," ujar Tjandra.

Baca juga : Menlu Suarakan Kesenjangan Vaksin kepada Negara GNB

Tjandra mengatakan, bila penularan Covid-19 makin rendah, maka akan sedikit orang dirawat di rumah sakit. Salah satu caranya, memastikan penerapan protokol kesehatan mencakup memakai masker dengan benar, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Cegah juga moda penularan, artinya untuk masyarakat tetap menerapkan 3 M dan untuk pemerintah melakukan," kata dia.

Data Kementerian Kesehatan sampai 10 Oktober 2021 menunjukkan, total vaksinasi dosis kedua baru 27,62 persen. Artinya, masih ada lebih dari 70 persen dari target vaksinasi yang belum mendapat vaksinasi memadai. Bahkan untuk lanjut usia cakupannya baru 21,40 persen.

 

"Jaga agar mereka yang belum sakit jangan sampai tertular, yaitu dengan meningkatkan terus vaksinasi dan menerapkan pola hidup bersih sehat," ujar mantan petinggi Kemenkes dan WHO Asia Tenggara tersebut.

Di sisi lain, Tjandra menyoroti pentingnya mengurangi penularan Covid-19 melalui tes dan telusur. Selanjutnya, mereka yang positif bisa ditemukan lebih cepat guna ditangani dan diisolasi. "Dan untuk pemerintah melakukan pembatasan sosial sesuai perkembangan PPKM yang ada," tutur Prof Tjandra.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pada Jumat (1/10), juga mengingatkan masyarakat akan terjadinya gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang tengah dihadapi oleh berbagai negara di dunia. Wiku meminta agar masyarakat tetap mewaspadai terjadinya lonjakan ketiga di Indonesia.

"Dengan adanya lonjakan ketiga yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, serta melihat dari pola kenaikan kasus setelah event atau kegiatan besar di Indonesia, kita tetap perlu waspada dan mengantisipasi lonjakan ketiga di Indonesia," kata Wiku.

Baca juga : Indonesia, Korsel, dan India Bersaing Jadi Hub Vaksin mRNA

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement