REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zainur Mashir Ramadhan, Rr Laeny Sulistyawati, Antara
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkirakan puncak musim hujan dan potensi rob di Ibu Kota pada rentang waktu Januari hingga Februari 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengatakan, Ibu Kota memiliki tiga ancaman saat puncak musim hujan.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) periode September hingga November 2021 terdapat potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Terkait pengerahan potensi sumber daya di Jakarta untuk mengantisipasi puncak musim hujan, BPBD DKI Jakarta telah disiagakan sekitar 60 ribu hingga 70 ribu personel termasuk di dalamnya keterlibatan masyarakat dan relawan.
Pada apel kesiapsiagaan yang digelar di Silang Monas Jakarta hari ini, dihadiri 1.458 orang terdiri dari TNI dan Polri sebanyak 280 orang, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI sebanyak 610 orang, lembaga usaha, relawan penanggulangan bencana dan media sebanyak 568 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Ibu Kota memiliki tiga ancaman saat puncak musim hujan. Tiga ancaman itu yakni rob di pesisir utara, aliran air dari 13 sungai, dan hujan deras di dalam kota.
Untuk Jakarta bagian utara, Anies mengaku sudah menyiapkan tempat-tempat yang menjadi lokasi langganan banjir rob. Menurut Anies, pihaknya sudah menyiapkan lebih banyak pompa.
"Sehingga, bila sampai terjadi rob maka bisa disegerakan untuk ditarik dan itu biasanya terjadi pada saat hari-hari bulan purnama, di mana air laut meninggi," ungkap Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan di Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/10).