Rabu 13 Oct 2021 16:34 WIB

Luhut: Target Rehabilitasi Mangrove 2021 Meleset

Selama 2 tahun, luas tutupan mangrove bertambah 52.873 ha.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, rehabilitasi lahan mangrove 2021 tak mencapai target, yakni 150.000 hektare. Meski meleset dari sasaran, Luhut sesumbar bahwa Indonesia lebih baik dibanding negara lain.

"Kita tahun ini tidak mencapai target. Tahun ini, suppose to be one hundred and fifty thousand hectares, but i dont think that we can reach that size," kata Luhut dalam acara peluncuran Peta Mangrove Nasional yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), secara daring, Rabu (13/10). 

Baca Juga

Luhut melanjutkan, melesetnya target rehabilitasi gambut terjadi karena adanya refocusing anggaran pada Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Karenanya, BRGM harus bekerja cepat pada tahun depan untuk mencapai target akhir rehabilitasi lahan mangrove, yakni seluas 620 ribu ha hingga 2024. "So, we have to work very hard," kata pria berusia 74 tahun itu. 

Kendati meleset dari target, Luhut akan memamerkan capaian rehabilitasi mangrove ini ketika bertemu mantan Senator Amerika Serikat (AS) John Kerry dan eks Presiden AS Barack Obama pada pertengahan Oktober ini. "(Saya akan) menunjukkan, ini loh Indonesia bekerja, bukan hanya bicara. Anda dulu yang mencanangkan Paris Agreement, tapi kalian juga yang meninggalkannya," kata Luhut. 

Paris Agreement adalah sebuah kesepakatan untuk menghentikan suhu pemanasan bumi tidak lebih dari 2 derajat Celcius. Setiap negara perlu memasukkan komitmen mengenai berapa banyak emisi karbondioksida yang akan dikurangi. 

Menurut Luhut, Indonesia sudah menunjukkan langsung bagaimana mengeksekusi rehabilitasi mangrove, bukan omong kosong belaka. "Kalian janji-janji 100 miliar dolar, tapi tidak bisa dieksekusi," kata Luhut lagi.

Plt Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK Helmi Basalamah mengungkapkan, total lahan mangrove Indonesia hingga 2019 adalah 3.311.207 hektare (ha). Sedangkan berdasarkan peta mangrove terbaru 2021, luas lahan bakau tercatat 3.364.080 ha. 

Artinya, selama dua tahun, luas tutupan mangrove bertambah 52.873 ha saja. Angka tersebut bertambah sekitar sepertiga dari target 2021 (150 ribu ha). Jika tambahan tutupan lahan bakau itu dihitung per tahun, tentu angkanya akan lebih kecil. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement