Rabu 13 Oct 2021 16:54 WIB

Awal Musim Hujan di Bandung Raya Terjadi Akhir Oktober

Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari 2022.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Ekskavator mini membatu merobohkan bangunan yang berdiri di bantaran sungai saat pelaksanaan program normalisasi dan penataan Sungai Cidurian, di kawasan Kelurahan Cisaranten Endah, Kota Bandung, Selasa (3/8). Pemerintah Kota Bandung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum rencananya akan membangun kolam retensi dan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tersebut sebagai salah satu upaya mengatasi banjir.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ekskavator mini membatu merobohkan bangunan yang berdiri di bantaran sungai saat pelaksanaan program normalisasi dan penataan Sungai Cidurian, di kawasan Kelurahan Cisaranten Endah, Kota Bandung, Selasa (3/8). Pemerintah Kota Bandung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum rencananya akan membangun kolam retensi dan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan tersebut sebagai salah satu upaya mengatasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi awal musim hujan di wilayah Bandung Raya di mulai pada akhir Oktober mendatang. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari tahun 2022.

"Musim hujan untuk wilayah Bandung Raya diprediksi akan di mulai pada akhir dasarian II Oktober 2021 sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari 2022," ujar Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, Rabu (13/10).

Ia menuturkan saat ini Bandung Raya sudah memasuki musim peralihan pada September hingga awal Oktober 2021. Kondisi curah hujan musim peralihan diprediksi akan mengalami peningkatan dan akan meningkatkan potensi bencana di wilayah Bandung Raya.

Selanjutnya, Bandung Raya yang berada di wilayah Cekungan Bandung memiliki potensi bencana seperti banjir, tanah longsor. Selain itu, masih terdapat potensi bencana lainnya seperti hujan es, angin kencang dan puting beliung.

Teguh melanjutkan, curah hujan diprediksi meningkat antara 15 sampai 60 persen dari kondisi normal. Hal tersebut akan memicu peningkatan potensi bencana.

"Kondisi peningkatan potensi bencana tersebut diprediksi akan mulai terjadi sejak pertengahan dasarian II September hingga puncak musim hujan di bulan Januari 2022," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana selama peralihan musim hingga masuk musim hujan pada Oktober. Masyarakat yang berada di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum, dan perkotaan diharapkan meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan agar tingkat imunitas tetap terjaga di masa pandemi Covid-19," katanya. 

Selain itu, masyarakat yang tinggal atau mengunjungi kawasan pesisir Selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati sebab potensi gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi 1 minggu ke depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement