Mahasiswa Internasional UMS Mulai Divaksin
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 yang menyasar mahasiswa internasional di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/10). | Foto: Humas UMS
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah mahasiswa asing yang sedang menimpa ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalani vaksinasi yang dilakukan oleh Tim Vaksin UMS, di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (12/10).
Kepala Bidang Akademik Kerja Sama Internasional UMS, Denny Vitasari mengatakan, mahasiswa internasional juga mendapatkan kuota vaksin. Namun sesuai ada syarat dan ketentuan yang berlaku.
"Sasaran dalam vaksinasi ini adalah mahasiswa, salah satunya mahasiswa internasional, namun dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Salah satu syaratnya adalah surat keterangan domisili di wilayah Surakarta," jelasnya, Rabu (13/10).
Ia menambahkan, untuk mendapatkan surat keterangan tersebut, BKUI UMS bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Dukcapil Surakarta maupun Sukoharjo. "Dari 65 mahasiswa internasional UMS, yang masih di Indonesia hanya 15 orang, yang lain masih berada di negara masing-masing," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, dari 15 mahasiswa yang masih di UMS itu, hanya sembilan mahasiswa yang dapat mengikuti vaksinasi. Jenis vaksin yang digunakan yakni Pfizer.
Salah satu mahasiswa asal Uganda, Aisha Kayima, menyampaikan dirinya mendapatkan dosis pertama dalam program vaksinasi yang diadakan oleh UMS. "Dalam mendapatkan vaksin yang diadakan di Edutorium ini tidaklah rumit," kata mahasiswa Jurusan Informatika angkatan 2019 tersebut.
Sementara itu, Bumpenje Hamzah yang berasal dari Uganda, mengaku senang dan lega setelah mendapatkan vaksin dosis pertama ini. "Kasus covid yang tersebar di mana-mana membuat saya takut dan ingin segera mendapat vaksin," ujarnya.
Kegiatan percepatan vaksinasi Covid-19 ini merupakan kerja sama yang dilakukan UMS dengan TNI, Omah Sambung, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo yang digelar selama empat hari.