Rabu 13 Oct 2021 19:32 WIB

Gunung Merapi Mengalami 203 Kali Gempa Guguran

Tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang-tebal.

Gunung Merapi
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi di perbatasan D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 203 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (12/10) pukul 00.00-24.00 WIB. Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 299 kali gempa hybrid atau fase banyak.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu, menyebutkan, Merapi juga mengalami 28 kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik dan 30 kali gempa frekuensi rendah. Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.

Baca Juga

Pada periode pengamatan itu, tercatat 12 kali guguran lava pijar keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. Berdasarkan analisis morfologi pada periode 1 sampai 7 Oktober 2021, BPPTKG mencatat kubah lava barat daya Merapi memiliki volume 1.679.000 meter kubik dan volume kubah tengahnya 2.854.000 meter kubik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Kali Putih.Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement