REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebut belasan selter bus yang ada saat ini tidak terpelihara dan terawat dengan baik. Evaluasi dan penertiban akan dilakukan terkait keberadaan selter-selter tersebut termasuk keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kasi Prasarana Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dishub Kota Bandung Yadi Haryadi mengungkapkan 16 selter yang tidak terawat dan tidak terpelihara tersebut disebabkan banyak digunakan oleh gelandangan, pengemis atau pun para pedagang kaki lima (PKL). Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Satpol PP akan melakukan penertiban.
"Banyak yang digunakan oleh para pengemis, gelandangan di selter atau disebut gangguan samping. Ada parkir liar atau PKL menyimpan barang. Itu akan ditertibkan digunakan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang," ujarnya saat dihubungi, Rabu (13/10).
Ia menuturkan, kondisi tersebut ditengarai menjadi salah satu alasan atau penyebab para penumpang enggan naik bus di selter. Mereka lebih memilik naik atau turun dari bus di luar selter.