REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya melakukan pembinaan kepada tenaga kesehatan salah satu Puskesmas yang diduga melakukan pelecehan verbal terhadapibu hamil. Dinkes DKI, kata Widyastuti, saat ini juga tengah mencari info lengkapnya.
"Semua bidan harus bekerja, kalau tidak nanti tak ada yang menolong persalinan. Pembinaan tetap kami lakukan dalam arti semua tim harus ingat bahwa klien adalah konsumen yang harus diberikan pelayanan terbaik," kata Widyastuti di Jakarta, Rabu (13/10).
Menurut dia, tenaga kesehatan (nakes) tersebut telah melakukan pekerjaannya berdasarkan aturan yang ada, karena dalam suatu pelayanan kesehatan ada langkah penegakan diagnosa. Yakni mulai dari anamnesa atau wawancara, pemeriksaan fisik hingga sejumlah pemeriksaan penunjang lainnya. Dalam anamnesa atau wawancara mendalam dikaitkan dengan standar identitas dan sebagainya.
Apabila di dalam pemeriksaan fisik ditemukan suatu kecurigaan terhadap suatu kasus tertentu atau gejala tertentu. "Itu diperdalam dalam anemnesa. Itu ya poinnya," ujar Widyastuti.
Widyastuti menyatakan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tenaga kesehatan itu sudah berdasarkan temuan di lapangan. "Sesuai dengan anamnesa dan gejala klinis yang sesuai dengan di lapangan," katanya.
Sebelumnya, tersebar video viral di media sosial terkait adanya pelecehan yang dilakukan oleh oknum tenaga kesehatan di salah satu Puskesmas di Jakarta. Salah satu akun tersebut menyebutkan ada sejumlah tenaga kesehatan yang melemparkan sejumlah kata-kata tidak etis kepada seorang ibu hamil yang hendak melahirkan.