Rabu 13 Oct 2021 23:11 WIB

Kabar Terkini Covid-19 Dunia, dari Kesehatan hingga Ekonmi

Vaksinasi masih menjadi program negara-negara internasional

Vaksinasi masih menjadi program negara-negara internasional. Ilustrasi pembatasan
Foto: AP/Andy Brownbill
Vaksinasi masih menjadi program negara-negara internasional. Ilustrasi pembatasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Berikut ini adalah kabar terbaru tentang pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia.

Asia-Pasifik  

Baca Juga

New South Wales akan melonggarkan lebih banyak pembatasan di Sydney sepekan lebih cepat dari yang direncanakan pada 18 Oktober. Negara bagian terpadat di Australia itu mengejar pencapaian target vaksinasi penuh 80 persen dari populasinya.

Maskapai penerbangan di Asia-Pasifik menambah jadwal dan penawaran tiket penerbangan ketika sejumlah pembatasan perjalanan mulai dilonggarkan.

Korea Selatan membentuk panel pada Rabu untuk membahas strategi tentang cara "hidup bersama Covid-19" dalam jangka panjang. 

Negara itu berusaha melonggarkan pembatasan dan membuka kembali ekonominya saat vaksinasi semakin meningkat.

Timur Tengah dan Afrika  

Rwanda, Senegal, dan Afrika Selatan bisa menjadi lokasi potensial untuk pabrik vaksin Moderna di Afrika, kata petinggi perusahaan farmasi Amerika Serikat itu.

Amerika Serikat

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan perintah eksekutif Gubernur Texas Greg Abbott -yang melarang perusahaan dan entitas lainnya menerapkan kewajiban vaksin, tidak sejalan dengan pemulihan bisnis di negara bagian itu.

Seorang hakim federal memutuskan bahwa negara bagian New York tidak bisa mewajibkan vaksin pada pekerja medis tanpa mengizinkan pemberi kerja untuk mempertimbangkan pengecualian karena alasan agama.

Panama telah menyetujui vaksin Pfizer untuk digunakan sebagai dosis penguat bagi orang-orang berisiko tinggi, termasuk pekerja medis, pasien rawat inap, penghuni panti jompo dan warga berusia di atas 55 tahun.

Eropa  

Rusia dan Uni Eropa akan mendiskusikan syarat-syarat untuk pengakuan bersama atas sertifikat vaksin yang digunakan masing-masing kawasan, kata kantor berita Interfax yang mengutip kementerian kesehatan Rusia.* 

Inggris mengatakan masyarakat seharusnya bisa berbelanja keperluan Natal seperti biasa dan tak akan ada kelangkaan barang hadiah, setelah pengiriman kontainer berisi mainan dan peralatan elektronik dialihkan dari pelabuhan terbesar negara itu karena kapasitasnya penuh.

 

 

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement