Kamis 14 Oct 2021 00:31 WIB

PeduliLindungi di Tempat Wisata Ngawi Terkendala Sinyal

Wisatawan harus menunjukkan sertifikat vaksin saat hendak masuk tempat wisata.

Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Penggunaan apliksi PeduliLindungi di kawasan wisata yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terkendala kelancaran sinyal internet, utamanya untuk daya tarik wisata di daerah pegunungan. Salah satu aplikasi PeduliLindungi yang belum dapat maksimal digunakan adalah yang berada di tempat wisata Hargo Dumilah di Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. 

Kawasan wisata ini letaknya ada di daerah lereng Gunung Lawu. Kondisi ini membuat wisatawan susah untuk mengakses apilkasi PeduliLindungi karena jaringan sinyal internet kurang kuat. "Tidak ada sinyal di daerah sini. Sehingga tidak bisa mengakses PeduliLindungi saat akan masuk wisata kolam renang air Gunung Lawu Hargo Dumilah Ngawi," ujar salah satu wisatawan asal Madiun, Dwi Kartiko, Rabu (13/10).

Karena tidak dapat mengakses PeduliLindungi, pihaknya menunjukkan sertifikat vaksin kepada petugas saat hendak masuk tempat wisata tersebut. Meski demikian, ada juga wisatawan yang langsung masuk, tanpa menunjukkan kartu vaksin ataupun aplikasi PeduliLindungi.

Kendala jaringan internet dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk tempat wisata Ngawi di daerah pegunungan dibenarkan oleh pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat. "Tidak semua provider sinyalnya bagus dalam menjangkau kawasan wisata di pegunungan. Hanya beberapa yang bisa. Selain itu, juga ditemukan pengunjung yang gawainya tidak mendukung untuk mengunduh apliksi PeduliLindungi," kata Kepala Bidang Pariwisata, Disparpora Ngawi Totok Sugiharto.

Selama masa uji coba, wisatawan tetap bisa masuk kawasan wisata meskipun tanpa aplikasi PeduliLindungi. Namun wisatawan harus menunjukkan sertifikat vaksin kepada petugas. Pihaknya telah meminta pengelola tempat wisata agar membentuk tim khusus yang bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan di tempat wisata. 

Selain itu, tim tersebut juga akan memberikan edukasi kepada pengunjung terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk akses masuk ke tempat wisata saja. Aplikasi itu juga akan berlaku sebagai syarat masuk di seluruh tempat kegiatan sektor publik. "Seperti masuk mal, kantor, stasiun, tempat makan semuanya nanti menggunakan aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Ia terus mendorong para pelaku wisata di wilayahnya untuk menggunakan apilikasi PeduliLindungi. Karena ini menjadi salah satu persyaratan guna mewujudkan wisata yang aman dan sehat di masa PPKM pandemi Covid-19.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement