Kamis 14 Oct 2021 05:58 WIB

Amalan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Habib Nabiel

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah kegiatan yang positif

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al-Musawa, menyatakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah kegiatan yang positif
Foto: fpks.or.id
Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al-Musawa, menyatakan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah kegiatan yang positif

REPUBLIKA.CO.ID, — Bulan Maulid, Rabiul Awwal telah tiba. Kaum Muslimin di Indonesia biasanya mengisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW dengan acara ritual keagamaan.

Sebagai salah satu dzurriyah Rasulullah, Pimpinan Majelis Rasulullah, Habib Nabiel al-Musawa kepada wartawan Republika Andrian Saputra, pun memberi pesan dan kesan agar peringatan maulid Nabi dapat diselenggarakan dengan aman dan tidak menjadi klaster baru pandemi. Berikut kutipannya:

Baca Juga

Apa hikmah dari maulid Nabi Muhammad SAW?

Maulid itu bulan kelahirannya Nabi Muhammad SAW. Di Islam itu ada namanya almausim al-khoir yaitu musim-musim kebaikan. Peringatan Isra Miraj itu salah satu almausim al-khoir agar orang ingat peristiwa Isra dan Miraj Rasulullah. Begitu pun maulid Nabi Muhammad SAW, jadi tujuannya mengingatkan bahwa bulan ini adalah bulan lahirnya Nabi.

Jadi, hikmahnya kita hendaknya mendekat sama beliau (Rasulullah). Kita ingin mengenalkan kembali, mengingatkan kembali tentang sifatsifat beliau, kesabaran beliau, kedermawanan beliau, kasih sayang beliau, ibadahnya beliau. Beliau sebagai seorang ayah, sebagai seorang sua mi, sebagai seorang teman, sebagai se orang pemimpin. Banyak hal yang bisa di ambil. Jadi, hikmahnya adalah supaya kita mengingat akhlak Nabi Muhammad SAW.

Seperti apa seharusnya seorang Muslim menyambut maulid?

Jadikanlah maulid itu waktu bagi kita untuk mengenal beliau. Ceramah tentang mau lid itu kan mengingatkan bagaimana Ra sulullah masa kecilnya, bagaimana waktu beliau menikah, bagaimana ketika beliau menjadi rasul, bagaimana ketika mendapat wahyu dan seterusnya. Hendaknya seorang Muslim menyambut maulid Nabi itu dia merasa senang karena dia menjadi ingat lagi, menjadi makin mencintai Rasulullah.

Lalu amal apa yang dilakukan saat maulid?

Tentu kita meniru apa yang selalu beliau lakukan. Di antaranya kita banyak bersedekah, ikuti qiyamul lail Rasul. Beliau banyak bersedekah kepada yatim dan orang miskin, ya kita ikuti. Kita mendekatkan diri kepada Allah dengan mencintai Rasulullah, dan cara mencintai Rasulullah yang paling baik adalah dengan mengikuti amal amal beliau. Memperbanyak shalawat, karena kita ingat sama beliau ya kita bershalawat. Kita shalawat sekali maka dibalas 10 kali oleh Allah.

Bagaimana menjadikan maulid sebagai spirit bangkit dari pandemi Covid-19?

Salah satu yang bisa kita pelajari dari be liau itu adalah kesabaran beliau. Kita ditimpa dengan penyakit Covid, dengan resesi ekono mi berkepanjangan, orang-orang tidak bisa kerja, yang bisnis rugi. Maulid ini ayo kita tiru kesabaran Rasulullah. Rasulullah itu bahkan pernah kelaparan sampai tidak bisa berdiri. Dalam riwayat lain sebutkan beliau sampai mengganjal perutnya dengan dua buah batu. Kita pernahkah mengalami seperti itu? Kita di-PHK, tapi mungkin masih bisa makan. Ini membuat kita lebih optimistis dan lebih ber syukur. Ternyata Rasul saja orang yang paling dicintai Allah itu mengalami cobaan lebih berat dari kita.

Dalam satu riwayat juga dikatakan, beliau pernah ditimpa sakit panas yang sangat luar biasa, tapi beliau sabar. Rasul saja yang di cin tai Allah diberikan penyakit, masa kita begitu saja mengeluh. Ini membuat kita lebih sabar dan lebih bersyukur.

Mohon Imbauannya agar kegiatan peringatan maulid aman dari penyebaran Covid-19?

Sebagai Muslim dalam setiap keadaan itu selalu menjaga diri dari pada keburukan, musibah, penyakit, dan bencana. Dan itu wajib hukumnya. Allah berfirman, jangan kalian jatuhkan diri kalian ke dalam kerusakan, ke binasaan, bencana musibah, atau hal-hal yang buruk. Maka, berbuat baiklah. Karena Allah itu mencintai orang yang berbuat baik.

Berbuat baik yang paling utama itu kepada diri sendiri, baru kemudian kepada keluarga, ke mudian kepada orang lain. Jadi, kalau misalnya kita melanggar protokol kesehatan, kemudian sembarangan membuka masker dan sebagainya, terus kita mengatakan kita mengikuti maulid nabi, ya itu salah. Nggak boleh sampai membahayakan diri kita sendiri.

Jadi, tetap seorang Muslim harus menjadi panutan, menjadi teladan, dan memberikan contoh. Mengikuti perayaan maulid, meng ambil hikmah dari maulid, mendengarkan tausiyah, bershalawat, dan berdzikir ketika maulid itu luar biasa. Namun, tetap menjaga protokol kesehatan karena itu kewajiban syariat kita. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement