Kamis 14 Oct 2021 07:32 WIB

Britney Spears Berencana Rilis Buku Tahun Depan

Britney Spears belum mengumumkan isi buku yang akan dirilisnya tahun depan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Britney Spears belum mengumumkan isi buku yang akan dirilisnya tahun depan.
Foto: EPA
Britney Spears belum mengumumkan isi buku yang akan dirilisnya tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Britney Spears cukup mengagetkan para penggemar melalui unggahan terbarunya di Instagram. Dalam unggahan tersebut, Britney mengungkapkan, dirinya sedang berpikir untuk merilis sebuah buku tahun depan.

Sebagian orang menilai pernyataan tersebut merupakan sindiran untuk sang adik, Jamie Lynn Spears. Seperti diketahui, Jamie Lynn baru saja mengumumkan dirinya akan merilis sebuah buku memoir berjudul Things I Should Have Said. Buku ini diperkirakan rilis pada 18 Januari 2022.

Baca Juga

Sebelum meresmikan judul tersebut, Jamie Lynn sempat berencana menamai bukunya dengan I Must Confess, sebuah penggalan kalimat yang juga terdapat dalam lirik salah satu lagu Britney "Baby One More Time". Akan tetapi, judul tersebut menuai banyak kecaman sehingga tak jadi digunakan.

Melalui Instagram, Britney mengunggah foto dirinya sedang menggigit jari telunjukknya. Pada bagian caption foto tersebut, Britney mengatakan sempat terbawa suasana pada Senin lalu hingga membuat unggahan sebanyak empat kali berturut-turut.

"Saya berpikir untuk merilis buku tahun depan," tulis Britney, seperti dilansir Fox News, Kamis (14/10).

Penyanyi yang dijuluki "Princess of Pop" ini tak memberikan informasi tambahan mengenai apa yang akan dibahas dalam bukunya. Akan tetapi, dalam beberapa bulan ke belakang, Britney kerap terbuka dalam menceritakan pengalamannya selama bergelut dengan masalah konservatori. Bukan tak mungkin bila hal ini yang akan diangkat Britney dalam buku terbarunya.

Menurut hukum di Amerika Serikat, konservatori merupakan penunjukan wali atau pelindung bagi seseorang (conservatee) oleh hakim. Wali atau pelindung yang ditunjuk dapat mengatur urusan keuangan dan/atau kehidupan sehari-hari dari orang yang menjadi conservatee.

Sebelumnya, hukum menyatakan Britney sebagai conservatee dan hakim menunjuk ayah Britney sebagai wali atau pelindungnya. Selama bertahun-tahun, Britney berusaha terbebas dari konservatori ini dan mendapatkan hak-haknya kembali. Kini, Britney secara sah telah lepas dari konservatori dan mendapatkan kembali kebebasannya dalam mengatur keuangan dan kehidupan pribadinya.

Selama proses tersebut, Britney secara vokal melawan keluarganya. Seringkali Jamie Lynn menjadi pusat dari kontroversi ini.

Sepekan lalu, Britney juga sempat mengungkapkan, dia sedang menulis sebuah cerita mengenai seorang gadis yang dibunuh, namun arwahnya terjebak di dunia karena trauma dan sakit yang dia rasakan sehingga tak bisa melanjutkan perjalanannya ke alam baka. Belum diketahui apakah buku yang disebut Britney dalam unggahan terbarunya sama dengan cerita yang dia bagikan pekan lalu ini.

Rencana untuk merilis sebuah buku bukan hal baru bagi Britney. Dia pernah memiliki pengalaman sebagai co-writer untuk buku "Heart-to-Heart" dan buku "A Mother's Gift" bersama sang ibu. Kedua buku tersebut dirilis secara berurutan pada 2000 dan 2001.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement