Kamis 14 Oct 2021 14:39 WIB

Wapres Berharap Kerbau Moa Bisa Dipasok ke Banyak Daerah

Beberapa daerah mengonsumsi kerbau sehingga bisa jadi peluang bagi peternak di Moa.

Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin. Wapres berharap kerbau Moa dapat dipasok ke berbagai daerah.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin. Wapres berharap kerbau Moa dapat dipasok ke berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengutarakan harapannya agar kerbau Moa yang merupakan salah satu plasma nuftah asal kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, dapat dipasok ke berbagai daerah. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Air.

"Kita harap kerbau Moa bisa dipasok ke berbagai daerah mengingat kebutuhannya terutama menjelang hari besar keagamaan, sangat tinggi," kata Wapres saat berdialog dengan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach di Ambon, Rabu (13/10).

Baca Juga

Saat meninjau pameran pemberdayaan masyarakat Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) di Lobby Kantor Gubernur Maluku, Wapres tertarik dengan salah satu miniatur perahu berwarna hitam. Thomas menjelaskan miniatur tersebut terbuat dari tanduk kerbau Moa.

Wapres yang berkunjung ke Ambon untuk melaksanakan rapat koordinasi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di provinsi Maluku, kemudian menanyakan populasi kerbau Moa yang merupakan salah satu plasma nuftah yang hidup secara liar di Pulau Moa. "Kalau populasinya banyak bisa dipasok ke beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Wapres.

Di beberapa daerah di Tanah Air, menurut Wapres, masih mendatangkan kerbau dari negara India untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi karena kurangnya pasokan ternak. Beberapa daerah seperti Banten, Madura dan Sumatra barat, ujar Wapres, masyarakatnya mengonsumsi kerbau, sehingga terbuka peluang kerbau Moa dipasok ke daerah itu, sehingga memberikan keuntungan bagi para peternak.

Sedangkan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach menyatakan, populasi kebau Moa di Pulau Moa lebih dari 10.000 ekor dan diternak secara liar. "Kerbau ini tahan hidup di daerah yang tandus dan kering Pak Wapres," ungkap Thomas di hadapan Wapres.

Dia menyatakan, selama ini kerbau Moa hanya diantarpulaukan ke Toraja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang menggunakan kerbau tersebut untuk upacara adat. "Biasanya pedagang kerbau dari Toraja yang datang langsung untuk membeli kerbaunya di Pulau Moa, dan kemudian dikirim dengan kapal laut ke Toraja," kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement