REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Memiliki fungsi industrial assitance dan trade facilitator, Bea Cukai terus berupaya mendorong kemajuan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian daerah. Kali ini Bea Cukai melakukan asistensi terhadap UMKM dan perusahaan antara lain di Ambon, Riau, Kediri, dan Tarakan.
Di Ambon, Bea Cukai Ambon menerima kunjungan dari PT Parsho Ketut dan forwarder dari Surabaya terkait kesiapannya dalam ekspor komoditas damar langsung dari Ambon, Senin (11/10). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada Rabu (08/09) yang dilaksanakan secara daring.
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman, mengatakan bahwa dalam kunjungan ini PT Parsho Ketut mengungkapkan kesiapan ekspor dan rencana pemuatan barang dilaksanakan pada Kamis (14/10).
“Damar akan di muat menggunakan kontainer lokal dengan total 15 ton dengan tujuan Bangladesh, dengan kesiapan matang yang dilakukan, diharapkan ekspor perdana damar dari Ambon ini, dapat terlaksana dengan baik dan membuka pelunag komoditas lain untuk ekspor langsung dari Maluku,” sambungnya.
Di Riau, bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pemkab Siak, Kanwil Bea Cukai Riau mengunjungi pengusaha madu lokal di Kabupaten Siak yang berpotensi ekspor ke Jerman. Meskipun belum memiliki merek dagang dan masih dalam kemasan jerigen, madu yang dihasilkan selama ini telah diekspor namun melalui Medan.
“Produksi madu sebanyak 2 ton per bulan, sekitar 75% merupakan madu budidaya dan sisanya adalah madu hutan. Ini menjadi potensi yang menguntungkan apabila madu dapat diekspor langsung dan diolah menjadi produk lainnya. Bea Cukai siap memberikan asistensi dan berbagai fasilitas kepabeanan yang dibutuhkan,” ujar Firman.
Kemudian di wilayah Jatim, Bea Cukai Kediri melakukan kunjungan dan memberikan asistensi kepada pengusaha kerupuk, yaitu UMKM Damarwulan di Desa Kepung dan UMKM Madumongso di Desa Plosok, (13/10).
“Kami terus berusaha untuk meningatkan kualitas, agar produk kami dapat diterima di pasar internasional. Kami yakin dengan asistensi yang baik dari Bea Cukai dan Pemda, produk kami akan semakin berkembang kedepannya,” ujar Sandi, pemilik UMKM Damarwulan.
Sementara di Tarakan, Kalimantan Utara, Bea Cukai Tarakan melakukan sharing session bersama beberapa perusahaan ekspor rokok di wilayahnya, Selasa (05/10). Perusahaan rokok tersebut antara lain PR Putra Maju Jaya, PT Kolang Citra Abadi, PR Tri Tunggal Indonesia, PT Gudang Baru Berkah, PT Sumatra Tobacco Trading Company, PT Tembakau Djajasakti Sari, PT Cakra Guna Cipta, PR Lancar Nunut Urip, PT Hutamamitra Jaya Makmur, dan PT Makmur Tembakau Internasional.
Firman menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan alur kepabeanan dan cukai dan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para perusahaan pengurus rokok. “Diharapkan dengan sharing session ini, seluruh perusahaan dapat teredukasi dengan baik atas alur kegiatan ekspor rokok yang selama ini dilakukan. Bea Cukai akan selalu terbuka untuk memberikan bimbingan serta dukungan kepada pengguna jasa kepabenan dan cukai sebagai wujud Bea Cukai yang makin baik,” katanya.