REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pembersih profesional dan ilmuwan mengatakan bahwa kain microfiber menjadi salah satu jenis kain yang paling baik untuk membersihkan dan mensanitasi. Bahkan, kain microfiber tetap ampuh dipakai membersihkan tanpa menggunakan semprotan pembersih.
Menurut salah satu pendiri perusahaan pembersih TidyChoice yang berbasis di London, Ana Andres, kain microfiber mengandung jutaan serat kecil yang memiliki muatan menarik kotoran. Microfiber adalah serat sintetis yang terdiri dari poliester ditambahkan struktur, seperti handuk dan nilon, yang memberikan penyerapan lebih tinggi dan padat.
"Serat-serat ini terbelah secara kimiawi yang memungkinkannya bertindak seperti sekop kecil, yang mengambil apapun yang ada di permukaan yang dibersihkan," kata Andres, dilansir dari apartementtheraphy, Kamis (14/10).
Andres mengatakan, tak heran bila microfiber digunakan untuk membersihkan furnitur, serta juga biasa digunakan sebagai bahan handuk. Tak hanya itu, kain microfiber jauh lebih hemat dan ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan membersihkan rumah memakai tisu.
Asisten profesor pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Universitas Washington, Nancy Simcox, mengatakan, serat mikro yang sangat kecil, yakni satu serat adalah 100 kali lebih halus daripada sehelai rambut manusia dan diameter kapas, membuatnya dapat menembus retakan dan celah-celah yang tidak bisa dilakukan oleh handuk, kertas, dan kain lap. Hal ini juga membuat kita tidak memerlukan produk pendamping untuk membersihkan secara efektif, atau bahkan mensanitasi.
Simcox mengatakan, sifat microfiber juga menjadikannya alat yang unggul untuk menghilangkan kuman. Menurut sebuah studi tahun 2002 dari University of California Davis Medical Center dan Environmental Protection Agency, menggunakan pel microfiber sebagai pengganti pel tradisional dapat mengurangi 99 persen bakteri.
"Tak hanya itu, kain microfiber jauh lebih ringan dan lebih ergonomis daripada pel tradisional. Saat menggunakannya tidak perlu mencelupkannya ke dalam air terus-menerus," ujar Simcox.
Kemudian, penelitian dari University of Massachusetts menunjukkan sistem pel microfiber hanya perlu menggunakan lebih sedikit air karena bahannya yang lebih menyerap. Hal ini tentu saja lebih baik untuk lingkungan daripada opsi lainnya.
"Jadi, jika masih menggunakan kain katun atau kertas, atau kain pel katun, sebaiknya beralih ke microfiber," kata Simcox.