REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal masih sangat tinggi. Hal tersebut sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi nasional maupun global yang mulai terjadi pada 2021 ini.
"Tahun ini menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi. Ini tecermin dari aktivitas perdagangan selama tiga bulan terakhir, yang menunjukkan hasil sangat baik," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021, Kamis (14/10).
Berdasarkan catatan BEI, jumlah single investor identification (SID) baru dalam delapan bulan terakhir 2021 telah mencapai rekor terbaru yaitu sebanyak satu juta investor saham baru. Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID, termasuk di dalamnya 2,6 juta SID saham.
Antusiasme masyarakat juga tercermin dari aktivitas transaksi di pasar modal Indonesia. Rata-rata nilai perdagangan harian mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Adapun frekuensi transaksi di pasar modal Indonesia juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari.
Tidak hanya itu, per 30 September 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat. Sepanjang tahun ini saja, perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI mencapai 38 perusahaan.
Inarno optimistis, tren positif ini akan terus berlanjut ke depannya didukung oleh pemulihan ekonomi nasional dan global yang masih berlangsung.