REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi yang dijalankan Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan BUMN makin profesional, transparan, dan akuntabel mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Bahkan, di tengah persaingan ekonomi global yang terbuka, perusahaan BUMN diminta terus bertransformasi tanpa henti.
Hal tersebut ditekankan Menteri BUMM Erick Thohir saat mengulangi pernyataan Presiden Joko Widodo di depan 20 Direktur Utama BUMN terpilih yang berlangsung di Hotel Inaya, Labuan Bajo, NTT, Kamis (14/10).
Pengarahan yang berlangsung setelah presiden meresmikan penyatuan Pelindo di Way Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo itu, juga diikuti Wamen I BUMN, Pahala Mashury, Wamen 2, Kartiko Wiroatmodjo, dan para pejabat eselon satu Kementerian BUMN.
"Kami berterima kasih atas apresiasi dari Presiden Joko Widodo atas transformasi yang sudah dijalankan perusahaan BUMN. Terlebih transformasi yang diterapkan mampu menaikkan revenue secara akumulasi dan pencapaian net income total seluruh BUMN yang menyamai tahun lalu. Padahal situasi masih pandemi. Hal itu patut kita syukuri," ujar Erick.
Pengarahan presiden di depan 20 CEO BUMN terpilih, yakni Pertamina, PTPN, Krakatau Steel, Pupuk Indonesia, Bio Farma, IFG, Perhutani, Pembangunan Perumahan (PP), Pemodalan Nasional Madani, dan Semen Indonesia. Lalu disusul dengan PT Telkom, Bank Mandiri, Pelindo, Bank BNI, PT KAI, Telkomsel, Bank BTN, Bank BSI, Bank BRI, dan PT ASDP merupakan penghargaan atas pencapaian transformasi yang telah dijalankan. Para perusahaan BUMN tersebut dinilai mampu meraih hasil terbaik dalam nilai profit perusahaan, berdampak sosial tinggi bagi masyarakat, dan punya rencana pengembangan positif ke depan.
"Apresiasi dari presiden ini merupakan anugerah beruntun bagi kami. Sebelumnya, Kementerian BUMN meraih prestasi tertinggi dalam penerapan sistem merit yang dinilai Komisi Aparatur Sipil Negara. Transformasi ASN di Kementerian BUMN juga mendapat penghargaan dan hal ini membuktikan bahwa perubahan yang berjalan selama ini berada di jalur yang benar. Kami akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan," ungkap Erick.
Oleh kerena itu, Erick berharap para direksi BUMN tetap menjaga nilai competitiveness yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus dibangun pemerintah.
"Jangan lagi mengandalkan proteksi, sebab persaingan semakin terbuka, dan makin berorientasi go global. Amanah tersebut akan terus kami jaga agar BUMN selalu menjadi garda terdepan dalam membangun Indonesia," kata Erick.