Kamis 14 Oct 2021 20:15 WIB

Wagub Sumbar: Pemasaran Pariwisata Harus Diperluas

Selama ini pangsa pasar wisata Sumbar disinyalir hanya para perantau dan keluarganya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Mas Alamil Huda
Siluet sejumlah remaja bermain sepakbola menjelang senja di Pantai Padang, Sumatra Barat. Anak-anak remaja setempat memanfaatkan pantai di objek wisata tersebut untuk bermain sepakbola pantai sambil menghabiskan waktu menjelang senja.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Siluet sejumlah remaja bermain sepakbola menjelang senja di Pantai Padang, Sumatra Barat. Anak-anak remaja setempat memanfaatkan pantai di objek wisata tersebut untuk bermain sepakbola pantai sambil menghabiskan waktu menjelang senja.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, mengatakan, pemasaran pariwisata Sumbar sudah harus diperluas. Ia melihat selama ini pangsa pasar wisata Sumbar disinyalir hanya para perantau dan keluarganya.

"Yang datang ke Sumbar itu ternyata lu lagi, lu lagi, atau orang-orang yang sama. Para perantau dan keluarganya yang pulang ke kampung rutin dua atau tiga kali sebulan," kata Audy Joinaldy saat membuka Musyawarah Daerah V tahun 2021 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Badan Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat di Pangeran Beach Hotel Padang, Kamis (14/10).

Menurut Audy, karena yang datang itu orang yang sama, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar dalam masa pandemi sama saja dengan sebelum pandemi. "Sebelum pandemi itu jumlah kunjungan sekitar 8,17 juta orang setahun. Saat pandemi jumlahnya hanya turun tipis 8,041 juta. Artinya yang datang itu memang orang yang rutin ke Sumbar," ujarnya.

Dilihat di destinasi unggulan seperti Jam Gadang Bukittinggi, aksen orang yang berkunjung adalah akses Minang atau melayu. Sedikit dari Sumatra Utara. Tidak ada terdengar aksen Sunda, Jawa, atau Indonesia bagian Timur.

Hal itu, menurut Audy, menguatkan indikasi kalau pemasaran pariwisata Sumbar itu belum menyentuh wisatawan dari berbagai provinsi di Indonesia sehingga peluang pasarnya sebenarnya masih terbuka sangat luas.

Audy menilai, PHRI bisa menjadi salah satu pendorong perluasan pasar pariwisata Sumbar. Misalnya dengan mengadakan semacam pertukaran wisatawan dari dua provinsi, termasuk anggota PHRI sendiri. Audy optimis dengan terobosan-terobosan yang dilakukan pariwisata domestik Indonesia akan lebih bergairah.

Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani mengatakan, pihaknya siap membantu daerah untuk memajukan pariwisata. Di antaranya dengan ikut mendorong dan melobi maskapai membuka direct flight antara provinsi yang potensial, salah satunya Sumbar. Namun untuk itu, perlu dukungan penuh dari kepala daerah.

"Pengalaman kami selama ini tanpa dukungan penuh kepala daerah, sulit bagi sektor pariwisata untuk berkembang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement