REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk memulai negosiasi pada kesepakatan perdagangan bilateral, pada Kamis (14/10). Kesepakatan ini menargetkan perluasan hubungan ekonomi yang luas.
Bulan lalu, UEA mengumumkan akan mencari kesepakatan ekonomi dengan Korsel dan tujuh negara lain termasuk India, Inggris, dan Turki. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara UEA dan Korsel akan mencakup kesepaktan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengembangkan teknologi hijau.
"Kami akan menjadikan CEPA kami sebagai perjanjian perdagangan bebas generasi baru," ujar Menteri Perdagangan Korsel Yeo Han-koo dalam konferensi pers di Dubai.
Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri UEA Thani Al Zeyoudi, berbicara bersama Yeo, mengatakan negosiasi akan dimulai dalam waktu dua bulan. Menurutnya kesepakatan dapat dicapai dalam waktu satu tahun.
Zeyoudi mengatakan, dia menaruh harapan setengah dari delapan perjanjian CEPA akan selesai pada akhir 2022. Ekonomi UEA mengalami kontraksi tahun lalu ketika terpukul keras oleh pandemi virus corona, dan menghadapi persaingan ekonomi yang meningkat dari Arab Saudi.
Zeyoudi mengatakan kepada Reuters bahwa tujuan akhir untuk UEA adalah untuk mencabut semua tarif dan kuota barang dan jasa. Dia juga mengatakan UEA berencana untuk memulai pembicaraan CEPA dengan Jepang, Cile, Georgia dan Ukraina.