REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri kembali menangkap dua pelaku penyusupan iklan perjudian online melalui website milik pemerintah. "Pelaku menanamkan script atau backlink kepada 55 website, di mana 12 diantaranya adalah website milik pemerintah," kata Kasubagops Dittipidsiber Bareskrim Polri AKBP Rizki Prakoso dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/10).
Rizki menjelaskan, polisi mengamankan dua pelaku dengan inisial B dan Y di salah satu apartemen di Jakarta Barat, Rabu (13/10) malam. Modus dua pelaku itu untuk menaikkan peringkat website judi dan mempromosikan situs perjudian online.
"Mereka sudah melakukan dari bulan Agustus 2021," ujar Rizki.
Para pelaku dijerat dengan pasal 27 ayat 2 dan Pasal 32 ayat 1 ayat 2, UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Kemudian, Pasal 303 KUHP atau 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan pasal 3 pasal 4 pasal 10 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
Kabag Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan menegaskan gencarnya kepolisian mengungkap kasus perjudian online, sesuai amanat Kapolri terkait pemberantasan segala bentuk perjudian yang meresahkan masyarakat. Sebelumnya, Bareskrim Polri juga menangkap empat orang di sejumlah lokasi di Indonesia terkait perjudian online dengan modus menanamkan script atau backlink di website pemerintah.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, para tersangka itu berinisial ATR ditangkap di Boyolali, Jawa Tengah. Selanjutnya, AN dan HS ditangkap di Bondowoso. Terakhir tersangka HS seorang ibu rumah tangga.