REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI menjalin sinergi bersama PT Petrokimia Gresik. Sekretaris Perusahaan PPI Syailendra mengatakan cabang-cabang PPI mendapatkan kepercayaan sebagai distributor ekslusif untuk pupuk nonsubsidi SP 26 Petro, Petroniphos, Nitralite.
Syailendra menyampaikan PPI Cabang Surabaya, Manado, Palu, Madiun, Aceh, Pekanbaru, dan Jambi melakukan penandatanganan secara paralel SPJB bersama 2022 di Petrokimia Gresik, mulai awal Oktober hingga Kamis (14/10).
"Produk-produk tersebut merupakan upaya solusi berbagai masalah pertanian saat ini yang tujuannya bermuara pada peningkatan produktivitas pertanian untuk mendongkrak kesejahteraan petani dan pertanian berkelanjutan," ujar Syailendra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/10).
Kata Syailendra, Pupuk SP-26 Petro hadir sebagai responnya atas penyesuaian unsur hara P tersebut dan juga alternatif atas penyesuaian alokasi pupuk SP-36 bersubsidi. Syailendra menyampaikan pupuk ini memiliki kandungan unsur hara makro Fosfor (P) sejumlah 26 persen dan Sulfur (S) sejumlah lima persen yang mudah larut dan tersedia bagi tanaman.
"Selain itu juga tidak bersifat higroskopis, sehingga tidak mudah menggumpal dalam suhu ruangan," ucap Syailendra.
Secara fisik, lanjut Syailendra, SP-26 berwarna abu kecoklatan dan berbentuk granul dengan ukuran yang seragam sehingga memudahkan petani dalam aplikasinya, yaitu ditabur atau dibenamkan.
Dosisnya antara 150 kg hingga 500 kg per hektar tergantung pada komoditas tanaman. Pupuk SP-26 Petro berperan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen pada komoditas pangan, hortikultura dan perkebunan.
"Sedangkan pupuk Petro Niphos diciptakan sebagai upaya atas kebutuhan petani hortikultura yang menggunakan pupuk nonsubsidi khususnya NPS," ungkap Syailendra.
Syailendra menjelaskan Petro Niphos mengandung unsur hara N (minimal 20 persem), P (minimal 20 persen), dan S (minimal 13 persen) yang lebih tinggi dibanding pupuk majemuk pada umumnya. Kata Syailendra, pupuk ini juga berbentuk granul, dan diperuntukkan khusus untuk komoditas hortikultura (sayuran daun) dan pangan. Dosisnya bervariasi antara 250 kg hingga 700 kg per hektar sesuai dengan komoditas atau tanaman.
"PPI bersama Pupuk Indonesia Holding dan Petrokimia Gresik berkomitmen melakukan penjualan pupuk baru Nitralite sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pupuk petani pengganti pupuk subsidi," lanjut Syailendra.