Jumat 15 Oct 2021 06:45 WIB

Belum Sumbang Poin, Putri Dapat Pengalaman Berharga

permainan Putri baru hidup di gim kedua.

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Putri Kusuma Wardhani
Foto: facebook
Putri Kusuma Wardhani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Kusuma Wardhani memang belum berhasil menyumbangkan angka saat dikalahkan Busanan Ongbamrungphan pada partai ketiga babak perempatfinal perebutan Piala Uber 2020. Putri KW yang ada di peringkat 126 dunia mampu memberikan perlawanan sebelum takluk 9-21, 20-22 dalam 44 menit.

Bertarung melawan Busanan yang menduduki rangking 13 BWF, permainan Putri baru hidup di gim kedua. Dalam laga di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Kamis (14/10) malam itu, Putri sempat memaksakan setting setelah tertinggal 18-20 di gim kedua.

Namun karena terburu-buru dan belum berpengalaman, spekulasi dengan dua smash yang dilakukan tidak menghasilkan angka. Pukulannya nyangkut. Dengan kegagalan Putri tersebut, kedudukan antara Indonesia dan Thailand adalah 1-2.

Mengomentari kekalahannya, Putri mengakui dia terlalu berspekulasi saat kedudukan 20-20 di gim kedua. "Sayang hasil dua kali smash saya nyangkut net dan kemenangan akhirnya untuk Busanan. Saat itu saya memang berspekulasi dengan melakukan pukulan smash yang mematikan," ujar Putri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

"Saya terlalu berspekulasi di poin 20-20. Dua smash saya seharusnya panjang, tetapi terlalu tajam dan nyangkut net. Sayang sekali," kata Putri.

Memulai laga, Putri mengaku tidak terlalu memikirkan apa-apa. Namun karena terlalu santai, dia kaget dengan bola-bola pengembalian lawan. Dampaknya selalu tertinggal jauh dalam pengumpulan angka.

"Di gim kedua saya sudah unggul 11-4, tetapi setelah itu saya kurang fokus. Pengembalian saya sering keluar. Dan lawan bisa menyamakan kedudukan menjadi 11-11," kata Putri, juara Spain Masters 2021 itu.

Meskipun gagal menyumbangkan poin, sebagai pemain muda Putri tetap bersyukur bisa tampil di ajang besar seperti perebutan Piala Uber ini. Sebab dengan rangking yang termasuk tinggi, dia kesulitan bisa bertanding di turnamen kelas super 500 ke atas dan bertanding dengan pemain-pemain top dunia.

"Meskipun gagal menyumbang angka, di sini saya bisa bertemu dengan pemain-pemain top dunia, meski tidak semua hadir. Saya bisa merasakan dan mendapat pengalaman banyak dari pemain-pemain top dunia. Kalau tidak di sini, entah di mana saya bisa dapat pengalaman berharga," sebut Putri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement